Halaqah 73: Al Jannah dan Kenikmatannya (Bagian 3)
Materi HSI pada pertemuan halaqah ke-73 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy adalah tentang Al jannah dan kenikmatannya bagian 3. Diantara makanan penduduk surga adalah daging burung dan buah-buahan. Mereka akan meminum arak di dalam surga yang tidak memabukkan dan tidak membuat pening kepala.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
يَطُوفُ عَلَيۡہِمۡ وِلۡدَٲنٌ۬ مُّخَلَّدُونَ (١٧) بِأَكۡوَابٍ۬ وَأَبَارِيقَ وَكَأۡسٍ۬ مِّن مَّعِينٍ۬ (١٨) لَّا يُصَدَّعُونَ عَنۡہَا وَلَا يُنزِفُونَ (١٩) وَفَـٰكِهَةٍ۬ مِّمَّا يَتَخَيَّرُونَ (٢٠) وَلَحۡمِ طَيۡرٍ۬ مِّمَّا يَشۡتَہُونَ (٢١)
“Mereka akan dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda, dengan membawa gelas, cerek, dan sloki (piala) yang berisi arak yang diambil dari mata air yang mengalir. Mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk. Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih. Dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.” (QS Al Waqi’ah: 17-21)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Di dalam surga ada burung yang lehernya seperti leher unta.”
Kemudian beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengatakan,
“Yang memakannya lebih baik dari padanya.” (Hadits hasan riwayat Tirmidzi)
“Makanan pertama penduduk surga adalah tambahan hati ikan paus.”
(HR Bukhari)
Maksudnya adalah sepotong daging yang menggantung pada hati ikan paus dan dia adalah bagian yang paling lezat dari hati ikan paus.
Di dalam hadits Tsauban radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya oleh seorang ulama Yahudi,
“Apa yang mereka makan setelah itu?”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
“Akan disembelih bagi mereka sapi jantan dari surga yang akan dimakan oleh semua penduduk surga.”
Ulama Yahudi tersebut berkata,
“Apa yang mereka minum setelahnya?”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
“Mereka meminum dari mata air di dalam surga yang dinamakan Salsabil.”
Para penduduk surga makan bukan karena lapar dan minum bukan karena haus.
Dan mereka tidak mengeluarkan kotoran.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya penduduk surga makan dan minum. Dan tidak meludah, tidak buang air kecil, tidak buang air besar, dan tidak membuang ingus.”
Mereka bertanya: “Lalu ke mana makanannya?”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,
“Menjadi sendawa dan keringat, seperti keringat minyak kasturi.” (Hadits riwayat Muslim)
Bejana-bejana mereka seperti piring, cangkir, gelas, dan teko terbuat dari emas dan perak.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Dua surga terbuat dari perak, bejana-bejana keduanya, dan apa-apa yang ada di dalam keduanya. Dan dua surga terbuat dari emas, bejana-bejana keduanya, dan apa-apa yang ada di dalam keduanya.” (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)
Pakaian penduduk surga terbuat dari sutra, memakai perhiasan dari emas, perak, dan mutiara.
Allah Subhanahu wa Ta’aa berfirman,
يُحَلَّوۡنَ فِيهَا مِنۡ أَسَاوِرَ مِن ذَهَبٍ۬ وَلُؤۡلُؤً۬اۖ وَلِبَاسُهُمۡ فِيهَا حَرِيرٌ۬
“Mereka diberi perhiasan gelang dari emas dan perhiasan mutiara, dan pakaian mereka dari sutra.” (QS Al Hajj: 23)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
عَـٰلِيَہُمۡ ثِيَابُ سُندُسٍ خُضۡرٌ۬ وَإِسۡتَبۡرَقٌ۬ۖ وَحُلُّوٓاْ أَسَاوِرَ مِن فِضَّةٍ۬ وَسَقَٮٰهُمۡ رَبُّہُمۡ شَرَابً۬ا طَهُورًا
“Mereka akan memakai pakaian dalam dari sutra halus yang berwarna hijau dan memakai pakaian luar dari sutra tebal dan dihiasi dengan gelang dari perak dan Rabb mereka memberi minum kepada mereka dengan air yang sangat bersih.” (QS Al Insan: 21)
Mereka akan bersandar di atas permadani yang dalamnya terbuat dari sutra tebal. (Lihat Ar Rahman: 54)
Dan akan bersandar di atas sofa yang tersusun. (Lihat QS At Thur: 20)
Para penduduk surga akan saling bertemu dan bertegur sapa.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَأَقۡبَلَ بَعۡضُہُمۡ عَلَىٰ بَعۡضٍ۬ يَتَسَآءَلُونَ (٢٥) قَالُوٓاْ إِنَّا ڪُنَّا قَبۡلُ فِىٓ أَهۡلِنَا مُشۡفِقِينَ (٢٦) فَمَنَّ ٱللَّهُ عَلَيۡنَا وَوَقَٮٰنَا عَذَابَ ٱلسَّمُومِ (٢٧) إِنَّا ڪُنَّا مِن قَبۡلُ نَدۡعُوهُۖ إِنَّهُ ۥ هُوَ ٱلۡبَرُّ ٱلرَّحِيمُ (٢٨)
“Dan mereka akan saling berhadapan dan saling bertanya. Mereka berkata, ‘Sesungguhnya kita dahulu di dunia sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kita, kita merasa takut dengan adzab. Maka Allah memberikan karunia kepada kita. Dan memelihara kita dari azab neraka. Sesungguhnya kita dahulu menyembahnya sejak dahulu dan Dia-lah yang Maha Melimpahkan Kebaikan dan Maha Penyayang.’ ” (QS At Thur: 25-28)