Halaqah 04: Cara Beriman dengan Para Rasul (Bagian 2)
Halaqah ke-4 halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy adalah tentang cara beriman dengan para rasul bagian 2. Diantara cara Beriman dengan para Rasul:
3. Meyakini bahwa Para Rasul benar-benar terlepas dari sifat dusta, menyembunyikan ilmu, dan penghianatan.
Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman,
قَالُوا يَا وَيْلَنَا مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَرْقَدِنَا ۜ ۗ هَٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُونَ
[Surat Yasin: 52]
“Mereka berkata, celaka kita, siapakah yang telah membangkitkan kita dari tempat istirahat kita, inilah yang dijanjikan oleh Ar-Rahman dan benarlah para Rasul.”
Dan Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman,
وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ الْأَقَاوِيلِ
لَأَخَذْنَا مِنْهُ بِالْيَمِينِ
ثُمَّ لَقَطَعْنَا مِنْهُ الْوَتِينَ
فَمَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ عَنْهُ حَاجِزِينَ
[QS Al-Haqqah 44-47]
“Dan sekiranya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas nama Kami, pasti kami pegang dia pada tangan kanannya kemudian kami potong pembuluh jantungnya, maka tidak seorang pun dari kalian yang dapat menghalangi Kami untuk menghukumnya.”
4. Keyakinan yang dalam bahwasanya mereka telah melaksanakan tugas mereka dengan sempurna dan sebaik-baiknya, dan Allah tidak mewafatkan mereka kecuali setelah mereka menyampaikan secara sempurna risalah Allah kepada kaumnya.
Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman,
رُسُلًا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللَّهِ حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُلِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا
[QS An-Nisa’ 165]
“Rasul-Rasul itu adalah sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar tidak ada alasan bagi manusia untuk membantah Allah setelah Rasul-Rasul itu diutus. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Dan Allah berfirman,
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ رَسُولٍ إِلَّا بِلِسَانِ قَوْمِهِ لِيُبَيِّنَ لَهُمْ ۖ
[QS Ibrahim 4]
“Dan tidaklah Kami utus seorang Rasul kecuali dengan bahasa kaumnya supaya dia menerangkan kepada mereka.”