Halaqah 71: Landasan Ketiga Ma’rifatul Nabiyyikum Muhammadin – Dalil Bahwa Hijrah Adalah Kewajiban (Bagian 3)
Materi HSI pada halaqah ke-71 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Kitab Ushul Ats Tsalatsah adalah tentang landasan ketiga ma'rifatul nabiyyikum Muhammadin: dalil bahwa hijrah adalah kewajiban bagian 3.
Beliau mengatakan, mendatangkan ucapan Al-Baghawi,
قال البغوي -رحمه الله-: سبب نزول هذه الآية في المسلمين الذين بمكة لم يهاجروا، ناداهم الله باسم الإيمان
Berkata Al-Baghawi رحمه الله
سبب نزول هذه الآية
Sebab turunnya ayat ini, yaitu yang ada didalam surah Al-Ankabut, turun ayat ini tentang orang-orang Islam dan dia berada di Makkah mereka tidak berhijrah. Yang berhijrah banyak, Umar Bin Khattab berhijrah, Abu Bakar berhijrah, Utsman bin Affan berhijrah, Abdurrahman bin ‘Auf, Sa’ad bin Abi Waqqash dan seterusnya. Ada beberapa orang Islam yang ternyata mereka tidak berhijrah, tetap memilih tinggal di kota Makkah.
ناداهم الله باسم الإيمان
Allah memanggil mereka dengan nama iman, yaitu dengan Firman-Nya
يَٰعِبَادِيَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ
Wahai hamba hamba-Ku yang beriman,
Allah masih mensifati mereka dengan keimanan. Menunjukkan bahwasanya meskipun mereka meninggalkan hijrah mereka berdosa dengan sebab meninggalkan hijrah tapi perbuatan tadi itu meninggalkan kewajiban tadi, tidak sampai mengeluarkan mereka dari agama Islam.
Meninggalkan sesuatu yang diwajibkan tetapi tidak sampai mengeluarkan mereka dari agama Islam, buktinya Allah masih menamakan mereka dengan iman, bahkan memanggil mereka dengan iman.
يَٰعِبَادِيَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِنَّ أَرۡضِي وَٰسِعَةٞ فَإِيَّٰيَ فَٱعۡبُدُونِ
Wahai orang-orang yang beriman, hamba hamba-Ku yang beriman, sesungguhnya bumi-Ku ini adalah luas maka hendaklah kalian hanya menyembah kepada-Ku, yaitu jangan kalian tetap di daerah tersebut yang menjadikan kalian mungkin dipaksa oleh orang-orang kafir untuk menyembah kepada selain Allah atau melakukan kebid’ahan atau melakukan maksiat minimal
فَإِيَّٰيَ فَٱعۡبُدُونِ
Maka hendaklah kalian hanya menyembah kepada-Ku.
Ucapan Al-Baghawi ini adalah ucapan dengan makna, sebagaimana ketika beliau dahulu menukil ucapan Ibnu Katsir, itu juga dengan makna, ucapan Imam Syafi’i juga dengan makna. Di dalam tafsir Al-Baghawi beliau mengatakan ketika menafsirkan firman Allah
يَٰعِبَادِيَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِنَّ أَرۡضِي وَٰسِعَةٞ فَإِيَّٰيَ فَٱعۡبُدُونِ
قال مقاتل والكلبي : نزلت في ضعفاء مسلمي مكة ، يقول : إن كنتم في ضيق بمكة من إظهار الإيمان فاخرجوا منها إلى أرض المدينة ، إن أرضي – يعني المدينة – واسعة آمنة . قال مجاهد : إن أرضي المدينة واسعة فهاجروا وجاهدوا فيها . وقال سعيد بن جبير : إذا عمل في أرض بالمعاصي فاخرجوا منها فإن أرضي واسعة . وقال عطاء : إذا أمرتم بالمعاصي فاهربوا فإن أرضي واسعة . وكذلك يجب على كل من كان في بلد يعمل فيها بالمعاصي ولا يمكنه تغيير ذلك أن يهاجر إلى حيث يتهيأ له العبادة . وقيل : نزلت في قوم تخلفوا عن الهجرة بمكة ، وقالوا : نخشى ، إن هاجرنا ، من الجوع وضيق المعيشة ، فأنزل الله هذه الآية ولم يعذرهم بترك الخروج . وقال مطرف بن عبد الله : ” أرضي واسعة ” أي : رزقي لكم واسع فاخرجوا
Ini adalah nukilan-nukilan yang dibawakan oleh Al-Baghawi yang berkaitan dengan firman Allah ﷻ
يَٰعِبَادِيَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِنَّ أَرۡضِي وَٰسِعَةٞ فَإِيَّٰيَ فَٱعۡبُدُونِ
Tapi kita tidak menemukan di sini hal yang berkaitan dengan ucapan beliau
ناداهم الله باسم الإيمان
Allah memanggil mereka dengan nama iman, wallahu a’lam apakah makna dari
ناداهم الله باسم الإيمان
disebutkan oleh beliau didalam kitab beliau yang lain, wallahu a’lam, mungkin saja bukan di dalam tafsir Al-Baghawi tapi dalam kitab yang lain, ini perlu mencari lagi kira-kira kitab apa di situ beliau menukil tentang ucapan atau mengambil kesimpulan dari firman Allah
يَٰعِبَادِيَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِنَّ أَرۡضِي وَٰسِعَةٞ فَإِيَّٰيَ فَٱعۡبُدُونِ
bahwasanya mereka masih sebagai muslim, masih dianggap sebagai orang yang beriman karena dipanggil oleh Allah dengan panggilan al-Iman, kecuali seperti yang dinukil di sini dari مقاتل والكلبي
نزلت في ضعفاء مسلمي مكة
Jadi tafsirnya menunjukkan bahwasanya mereka masih orang-orang Islam.