Halaqah 01: Makna dan Dalil Beriman kepada Hari Akhir
Materi HSI pada pertemuan halaqah ke-1 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy adalah tentang makna dan dalil beriman kepada hari akhir. Hari Akhir, dinamakan demikian karena tidak ada hari setelahnya. Tidak ada lagi hari yang kita kenal yang dimulai dari dengan terbitnya matahari dan diakhiri dengan tenggelamnya.
◆ Makna beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan segala hal yang berkaitan dengan hari akhir tersebut,
• Mulai dari kematian
• Fitnah kubur
• Nikmat dan adzab kubur
• Tanda-tanda hari kiamat
• Kebangkitan manusia
• Dikumpulkannya manusia
• Perhitungan dan penimbangan amal
• Dan seterusnya sampai masuknya manusia ke dalam surga atau neraka
Beriman kepada hari akhir termasuk Rukun Iman yang tidak sah iman seseorang bila tidak beriman dengannya.
Allah Subhanahu wata'ala berfirman:
ﻭَﻣَﻦْ ﻳَﻜْﻔُﺮْ ﺑِﺎلله ﻭَﻣَﻠَﺎﺋِﻜَﺘِﻪِ ﻭَﻛُﺘُﺒِﻪِ ﻭَﺭُﺳُﻠِﻪِ ﻭَﺍﻟْﻴَﻮْﻡِ ﺍﻟْﺂﺧِﺮِ ﻓَﻘَﺪْ ﺿَﻞَّ ﺿَﻠَﺎﻟًﺎ ﺑَﻌِﻴﺪًﺍ
“Dan barangsiapa yang kufur kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya dan hari akhir, maka sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang jauh.” (QS An-Nisa: 136)
◆ Rasūlullāh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ketika ditanya tentang apa itu iman.
ﺃَﻥْ ﺗُﺆْﻣِﻦَ ﺑِﺎلله ﻭَﻣَﻼَﺋِﻜَﺘِﻪِ ﻭَﻛُﺘُﺒِﻪِ ﻭَﺭُﺳُﻠِﻪِ ﻭَﺍﻟْﻴَﻮْﻡِ ﺍﻵﺧِﺮِ ﻭَﺗُﺆْﻣِﻦَ ﺑِﺎﻟْﻘَﺪَﺭِ ﺧَﻴْﺮِﻩِ ﻭَﺷَﺮِّﻩِ
“Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan juga hari akhir dan engkau beriman dengan takdir yang baik maupun yang buruk.” (HR Muslim)
◆ Tidak ada yang mengetahui kapan terjadinya hari kiamat kecuali Allah Subhanahu wata'ala.
ﻳَﺴْﺄَﻟُﻮﻧَﻚَ ﻋَﻦِ ﺍﻟﺴَّﺎﻋَﺔِ ﺃَﻳَّﺎﻥَ ﻣُﺮْﺳَﺎﻫَﺎ ۖ ﻗُﻞْ ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻋِﻠْﻤُﻬَﺎ ﻋِﻨْﺪَ ﺭَﺑِّﻲ ۖ ﻟَﺎ ﻳُﺠَﻠِّﻴﻬَﺎ ﻟِﻮَﻗْﺘِﻬَﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﻫُﻮَ ۚ
“Mereka bertanya kepadamu tentang hari kiamat kapan terjadinya. Katakanlah sesungguhnya ilmunya di sisi Rabbku, tidak mengetahui waktunya kecuali Dia.” (QS Al-A’raf: 187)
◆ Malaikat Jibril ‘alaihissalam pernah menjelma menjadi seorang laki-laki dan datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya tentang kapan hari kiamat terjadi.
Maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
مَا الْمَسْؤُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ بِهَا مِنَ السَّائِلِ
“Tidaklah yang ditanya lebih mengetahui daripada yang bertanya.” (HR Muslim)
Apabila malaikat Jibril yang paling dekat dengan Allah Subhanahu wata'ala dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, nabi yang paling dekat dengan Allah Subhanahu wata'ala tidak mengetahui kapan terjadinya hari kiamat, maka bagaimana selain keduanya bisa mengetahuinya?
Yang lebih penting dari itu bagi seseorang hamba yang berakal adalah mempersiapkan bekal yang cukup untuk menghadapi hari tersebut.