Halaqah 46: Keadaan Manusia Ketika Hisab
Materi HSI pada pertemuan halaqah ke-46 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy adalah tentang keadaan manusia ketika hisab. Ada diantara manusia yang kelak akan sulit hisabnya. Ada yang mudah. Dan ada diantara mereka yang sama sekali tidak dihisab.
Orang-orang kafir, menurut pendapat yang lebih kuat, meskipun amalan mereka adalah amalan yang sia-sia, namun mereka akan dihisab dan ditanya Allah Subhanahu wa Ta’ala,
⇒ Sebagai celaan bagi mereka.
⇒ Dan untuk menunjukkan keadilan Allah serta menegakkan hujjah atas mereka.
◆ Hisab orang-orang kafir akan sangat teliti.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَمَنْ نُوقِشَ الْحِسَابَ هَلَكْ
“Barangsiapa yang diperiksa dengan teliti hisabnya maka dia akan binasa.” (HR Bukhāri dan Muslim, shahīh)
◆ Adapun orang-orang yang beriman maka mereka akan dihisab dengan hisab yang mudah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
فَأَمَّا مَنۡ أُوتِىَ كِتَـٰبَهُ ۥ بِيَمِينِهِۦ (٧) فَسَوۡفَ يُحَاسَبُ حِسَابً۬ا يَسِيرً۬ا (٨)
“Adapun orang yang diberi kitab dengan tangan kanannya maka dia akan dihisab dengan hisab yang mudah.” (QS Al Insyiqaq: 7-8)
⇒ Dan yang dimaksud dengan “hisab yang mudah” disebutkan oleh Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam di dalam sebuah hadits yang artinya:
“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mendekatkan seorang mu’min kemudian menutupinya, kemudian Allah berkata kepadanya:
‘Apakah kamu mengetahui dosa ini? Apakah kamu mengetahui dosa ini?’
Maka orang mukmin tersebut akan berkata: ‘Iya, wahai Rabb-ku.’
Sehingga ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala sudah membuatnya mengakui dan hamba tersebut melihat bahwasanya dirinya akan binasa (yaitu karena dosa-dosa tersebut) maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan berkata:
‘Aku telah menutupi dosa-dosamu ini di dunia dan Aku mengampuninya untukmu hari ini.’
Maka diapun diberi kitab kebaikan-kebaikannya.” (HR Bukhari dan Muslim, shahih)
◆ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwasanya ada 70.000 orang dari umatnya yang kelak tidak dihisab sama sekali.
Beliau shallallāhu ‘alaihi wa sallam menyebutkan bahwasanya mereka adalah orang-orang yang:
✓Tidak pernah minta diobati dengan besi panas.
✓Tidak minta diruqyah orang lain
✓Tidak ber-tathoyyur (yaitu menganggap sial dengan melihat burung atau yang semisalnya)
✓Dan mereka hanya bertawakal kepada Allah
Diantara mereka adalah seorang sahabat ‘Ukasyah Ibnu Mihshan. (HR Bukhari dan Muslim, shahih)