Halaqah 16: Kitab Al-Qur’an (Bagian 2)
Materi HSI pada pertemuan halaqah ke-16 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy adalah tentang kitab Al-Qur'an bagian 2. Di antara keistimewaan Al-Qur’an,
■ Keistimewaan Ke Empat | Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur.
Al-Qur’an Allah turunkan dari Lauhul Mahfuzh ke langit dunia di bulan Ramadhan, pada malam Lailatul Qadr.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ
“Bulan Ramadhan yang diturunkan di dalamnya Al-Qur’an.” (QS Al-Baqarah: 185)
Dan Allah berfirman,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an di malam Lailatul Qadr.” (QS Al-Qadr: 1)
◆ Kemudian, turun Al-Qur’an secara berangsur-angsur sesuai dengan kejadian dan peristiwa selama 23 tahun.
- Ada di antaranya yang turun sebelum hijrahnya Nabi ke kota Madinah yang dinamakan surat-surat Makiyyah.
- Dan ada diantaranya yang turun setelah hijrah Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam ke kota Madinah yang dinamakan dengan surat-surat Madaniyah.
◆ Dan diantara hikmah turunnya Al-Qur’an secara berangsur-angsur adalah agar lebih mudah dihafal, dimengerti, dan diamalkan.
Allah berfirman,
وَقُرْآنًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَىٰ مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنزِيلًا
“Dan Al-Qur’an telah Kami pisah-pisahkan (yaitu diturunkan secara berangsur-angsur) supaya engkau wahai Muhammad membacakannya atas manusia pada beberapa waktu dan sungguh Kami telah benar-benar menurunkannya secara bertahap.” (QS Al-Isra: 106)
Dan Allah berfirman,
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْآَنُ جُمْلَةً وَاحِدَةً كَذَلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلًا
“Dan berkata orang-orang kafir seandainya diturunkan kepadanya Al-Qur’an dengan sekali turun, demikianlah supaya Kami tetapkan hatimu dengannya dan Kami telah menjelaskan Al-Qur’an dengan perlahan.” (QS Al-Furqan: 32)
Dan diantara keistimewaan Al-Qur’an,
■ Keistimewaan Ke Lima | Al-Qur’an adalah muhaimin bagi kitab-kitab sebelumnya.
Allah berfirman,
وَأَنزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ
“Dan Kami telah menurunkan kepadamu Al-Kitab dengan haq yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan muhaimin kitab-kitab sebelumnya.” (QS Al-Maidah: 48)
⇒ Yang dimaksud dengan muhaymin adalah:
• Yang menjadi saksi
• Yang menghukumi
• Yang mengemban amanat
⇒ Maksudnya: apa yang sesuai dengannya berarti benar dan apa yang menyelisihinya berarti salah.
Diantara keistimewaan Al-Qur’an,
■ Kesitimewaan Ke Enam | Bahwasanya Al-Qur’an diturunkan supaya menjadi petunjuk bagi seluruh manusia dan jin dan bukan untuk bangsa tertentu saja.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَى عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيراً
“Sungguh berbarakah Dzat yang telah menurunkan Al-Furqan (yaitu Al-Qur’an) kepada hambanya supaya memberi peringatan kepada seluruh alam.” (QS Al-Furqan: 1)
◆ Seandainya seorang nabi yang diutus kepada kaum tertentu hidup di zaman Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam niscaya dia diharuskan mengikuti Al-Qur’an dan mengikuti syari’at Nabi Muhammad shallallahu ‘alayhi wa sallam.
Beliau shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda,
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ مُوسَى كَانَ حَيًّا مَا وَسِعَهُ إِلَّا أَنْ يَتْبَعَنِي
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, seandainya Musa hidup niscaya tidak ada pilihan baginya kecuali mengikuti aku.” (Hadits Hasan Riwayat Imam Ahmad)