Halaqah 70: Derajat-derajat Al Jannah atau Surga
Materi HSI pada pertemuan halaqah ke-70 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy adalah tentang derajat-derajat al jannah atau surga. Al-Jannah memiliki derajat yang banyak dan para penduduknya memiliki derajat yang berbeda, sesuai dengan kadar iman dan taqwa mereka.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَمَن يَأۡتِهِۦ مُؤۡمِنً۬ا قَدۡ عَمِلَ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ لَهُمُ ٱلدَّرَجَـٰتُ ٱلۡعُلَىٰ
“Dan barangsiapa yang datang kepada Allah dalam keadaan beriman dan telah mengamalkan amal-amal yang shalih, maka merekalah yang akan mendapatkan derajat-derajat yang paling tinggi.” (QS Thaha: 75)
↝Dan yang paling tinggi derajatnya adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Apabila kalian mendengar muadzin, maka hendaklah kalian mengatakan seperti yang dia katakan, kemudian bershalawatlah untukku, karena barangsiapa yang bershalawat untukku sekali, maka Allah Subhānahu wa Ta’āla akan bershalawat untuknya sepuluh kali.
Kemudian mintalah kepada Allah untukku Al-Wasilah, karena sesungguhnya Al-Wasilah adalah sebuah kedudukan di surga yang tidak pantas kecuali untuk seorang hamba diantara hamba-hamba Allah. Dan aku berharap akulah hamba tersebut.
Maka barangsiapa yang memintakan untukku Al-Wasilah, dia berhak untuk mendapatkan syafa’at.” (Hadits riwayat Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan bagaimana ketinggian derajat sebagian orang-orang yang beriman, dibandingkan penduduk surga yang lain.
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya penduduk surga akan melihat Ahlul Ghurf yaitu penduduk surga yang memiliki kedudukan paling tinggi, yang ada di atas mereka seperti kalian melihat bintang yang masih tersisa di ufuk timur maupun barat.”
↝Yang demikian karena jauhnya perbedaan kedudukan diantara mereka.
Mereka berkata, Ya Rasulullah, bukankah itu adalah kedudukan para Nabi yang tidak dicapai oleh yang lain?
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Iya, demi Dzat Yang Jiwaku ada di tangan-Nya mereka adalah orang-orang yang beriman dan membenarkan para Rasul.” (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)
Diantara orang-orang yang beriman yang akan mendapatkan kedudukan yang paling tinggi adalah:
⑴ Abu Bakar Radhiyallāhu ‘anhu
⑵ Umar Radhiyallāhu ‘anhu
”Sesungguhnya orang-orang yang memiliki derajat (kedudukan) yang paling tinggi akan dilihat oleh orang-orang yang ada di bawah mereka seperti kalian melihat bintang yang baru terbit di ufuk langit.
Dan sesungguhnya Abu Bakar dan Umar termasuk mereka dan mereka berdua akan mendapatkan nikmat.” (Hadits riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani Rahimahullah).
Para mujahidin fii sabilillah, mereka termasuk orang-orang yang akan memiliki kedudukan yang tinggi di dalam surga.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya di dalam surga ada seratus derajat yang Allah sediakan bagi orang-orang yang berjihad di jalan Allah. Setiap dua derajat seperti antara langit dan bumi, Maka apabila kalian meminta kepada Allah mintalah Al-Firdaus, keren sesungguhnya
↝ Al-Firdaus adalah surga yang paling afdhal dan surga yang paling tinggi
↝Di atasnya ada arsyurrahman dan dari sanalah terpancar sungai-sungai surga.” (Hadits riwayat Bukhari)
Orang yang memberikan nafkah kepada janda dan orang miskin, maka dia:
⑴ Akan mendapatkan pahala orang yang berjihad di jalan Allah, atau
⑵ Seperti orang yang berpuasa di siang hari dan shalat di malam hari
Sebagaimana di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang memberi nafkah dua orang anak wanita sampai dia baligh, maka dia akan datang pada hari kiamat, aku dan dia. Kemudian beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam menggenggam jari-jari beliau.” (Hadits riwayat Muslim)
↝Dan ini menunjukkan ketinggian derajat orang tersebut.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Orang yang menanggung anak yatim miliknya atau milik orang lain, aku dan dia di surga seperti dua jari ini.” (Hadits riwayat Muslim)
↝Dan ini menunjukkan ketinggian derajat orang tersebut.
Karena yang dimaksud dengan dua jari di sini adalah jari telunjuk dan jari tengah.
Dan di dalam hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya termasuk orang yang paling aku cintai diantara kalian dan paling dekat denganku majelisnya di hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya di antara kalian.”
Orang tua bisa ditinggikan derajatnya di dalam surga karena sebab istighfar anaknya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sungguh seseorang akan diangkat derajatnya di surga, maka dia berkata, ‘Dari mana ini?’
Dikatakan kepadanya, ‘Ini semua karena istighfar anakmu untukmu’.” (Hadits shahih riwayat Ibnu Majah)
↝Ini adalah dorongan bagi orang tua untuk mendidik anaknya dengan baik.
Dan penghuni surga yang paling rendah derajatnya telah kita sebutkan di dalam halaqah sebelumnya.