Halaqah 37: Kaum Muslimin Diboikot di Syi’b Abu Tholib
Materi HSI pada halaqah ke-37 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Sirah nabawiyah adalah tentang kaum muslimin diboikot di Syi'b Abu Tholib. Orang-orang Quraisy bersepakat untuk memboikot Bani Hasyim. Yang demikian setelah mereka gagal di dalam membawa kembali orang-orang yang hijrah ke Habasyah ke kota Mekkah. Mereka berazzam untuk membunuh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Maka Bani Abdul Mutholib berusaha keras melindungi Rasulullah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan cara memasukkan Rasulullah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Syi’b mereka dan melindungi Beliau di situ.
Yang dimaksud dengan Syi’b adalah sebuah tempat diantara dua gunung.
Maka masuklah Banu Hasyim semuanya di Syi’b Abu Tholib.
(شِعْب أبي طالب)
Kemudian orang-orang musyrikin sepakat untuk tidak duduk bersama mereka, tidak jual beli bersama mereka, tidak masuk ke rumah mereka, sampai mereka menyerahkan Rasulullah ﷺ untuk dibunuh.
Mereka pun menulis semua itu di sebuah lembaran. Banu Hasyim tinggal di Syi’b tersebut selama 3 tahun.
Mereka ditimpa kelaparan dan kesusahan yang sangat, sehingga akhirnya di penghujung tahun ke-3 orang-orang Quraisy saling mencela satu dengan yang lain atas apa yang mereka lakukan kepada Bani Hasyim. Dan mereka pun bersepakat untuk membatalkan isi perjanjian.
Rasulullah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendoakan kejelekan untuk orang-orang Quraisy. Akhirnya mereka tertimpa kelaparan sehingga memakan bangkai dan kulit.
Datanglah Abu Sufyan meminta kepada Rasulullah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk mendoakan kebaikan bagi mereka dan meminta kepada Beliau Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam atas nama kekerabatan, maka Nabi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca firman Allah,
فَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ مُبِينٍ
يَغْشَى النَّاسَ ۖ هَٰذَا عَذَابٌ أَلِيمٌ
رَبَّنَا اكْشِفْ عَنَّا الْعَذَابَ إِنَّا مُؤْمِنُونَ
أَنَّىٰ لَهُمُ الذِّكْرَىٰ وَقَدْ جَاءَهُمْ رَسُولٌ مُبِينٌ
ثُمَّ تَوَلَّوْا عَنْهُ وَقَالُوا مُعَلَّمٌ مَجْنُونٌ
إِنَّا كَاشِفُو الْعَذَابِ قَلِيلًا ۚ إِنَّكُمْ عَائِدُونَ
[QS Ad-Dukhan 10-15]
“Maka tunggulah wahai Rasulullah, hari ketika langit datang dengan asap yang jelas yang meliputi manusia. Inilah adzab yang pedih. Wahai Rabb kami, singkaplah adzab ini. Sesungguhnya kami akan beriman. Bagaimana mereka ingat sedangkan telah datang kepada mereka Rasul yang nyata, kemudian mereka berpaling darinya dan mengatakan dia adalah orang yang diajari lagi gila. Sesungguhnya Kami akan menyingkap adzab dari kalian sedikit, sungguh kalian akan kembali kepada kekufuran.”
Seseorang dari mereka saat itu melihat diantara langit dan bumi seperti bentuk asap, maka Rasulullah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendoakan mereka supaya diangkat musibah ini. Kemudian ternyata mereka pun kembali kepada kekufuran. [Hadits ini shahih diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim]