Halaqah 13: Penjelasan Kaidah Ke Dua Kitab Al Qawa’idul Arba’ (Bagian 2)
Materi HSI pada halaqah ke-13 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Kitab Qawaidul Arba adalah tentang penjelasan kaidah kedua kitab Qawaidul Arba bagian 2.
Beliau mengatakan,
فَدَلِيلُ الْقُرْبَةِ؛
Dalil yang menunjukkan bahwasanya orang-orang musyrikin, mereka menyembah kepada sesembahan-sesembahan tersebut tujuannya adalah supaya mendekatkan diri mereka kepada Allah, قَوْلُهُ تَعَالَى adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِن دُونِهِ أَوْلِيَاء مَا نَعْبُدُهُمْ إِلاَّ لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ إِنَّ اللَّهَ لاَ يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ
[Q.S Az Zumar: 3]
Dan sesungguhnya orang-orang yang telah menjadikan selain Allah sebagai sesembahan-sesembahan (orang-orang kafir Quraisy, orang-orang musyrikin Quraisy), mereka mengatakan,
مَا نَعْبُدُهُمْ إِلاَّ لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى
‘Tidaklah kami menyembah mereka (sesembahan-sesembahan tersebut) kecuali supaya mereka mendekatkan diri kami kepada Allah dengan sebenar-benar pendekatan.’
Ini yang mengabarkan kepada kita adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah mengabarkan kepada kita tentang sebagian ucapan orang-orang musyrikin Quraisy.
Apa ucapan mereka?
Tidaklah kami menyembah mereka, memberikan sebagian ibadah kepada sesembahan-sesembahan tersebut, kecuali tujuannya baik.
Apa tujuan mereka?
Supaya orang-orang (makhluk-makhluk) tersebut mendekatkan diri kami kepada Allah. Ucapan mereka إِلَى اللَّهِ menunjukkan bahwasanya mereka mengenal Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan ini jelas menunjukkan kepada kita tentang tujuan orang-orang musyrikin tersebut beribadah kepada berhala-berhala tersebut yaitu untuk mendekatkan diri mereka kepada Allah.
Kemudian Allah mengatakan,
إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ
Sesungguhnya Allah akan menghukumi mereka, mengadili diantara mereka, di dalam apa yang mereka perselisihkan.
Pada hari kiamat, apakah benar ucapan orang-orang musyrikin tersebut. Apakah ucapan mereka,
مَا نَعْبُدُهُمْ إِلاَّ لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى
Apakah ini ucapan yang haq atau hanya sekedar persangkaan dari mereka.
Maka nanti di hari kiamat, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menghukumi dan mengadili diantara mereka, siapa diantar mereka yang benar. Apakah orang-orang musyrikin tersebut ataukah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
إِنَّ اللَّهَ لاَ يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ
Sesungguhnya Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada setiap orang yang berdusta dan dia sangat kufur.
Ini menunjukkan bahwasanya apa yang dikatakan oleh orang-orang musyrikin tersebut:
1. Kedustaan
Karena Allah mengatakan, sesungguhnya Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada orang yang dusta.
2. Kaffaar (yang sangat kufur)
Kaffaar adalah sighoh mubaalaghoh dari kafir.
Kaafir artinya orang yang kafir. Sedangkan kaffaar artinya orang yang sangat kafir.
Menunjukkan bahwasanya apa yang dilakukan oleh orang-orang musyrikin tersebut adalah perbuatan yang sangat kufur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Jadi ayat ini adalah dalil yang jelas, bahwasanya tujuan orang-orang musyrikin di dalam menyembah sesembahan-sesembahan mereka adalah diantaranya untuk mencari kedekatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Bukan meyakini bahwasanya sesembahan-sesembahan tersebut yang memberikan rezeki kepada mereka, atau menciptakan mereka, atau mengatur alam semesta. Tidak. Dan sudah disebutkan dalil, mereka apabila ditanya siapa yang memberikan rezeki kepada mereka, mereka mengatakan “Allah”.