Halaqah 11: Pengantar Al Ushulu Ats Tsalatsah Bagian 11 Mengapa Kita Mempelajari Tauhid (2)
Materi HSI pada halaqah ke-11 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Kitab Ushul Ats Tsalatsah adalah tentang pengantar Al ushul Ats Tsalatsah bagian 11 mengapa kita mempelajari tauhid.
Beliau mengatakan,
كما قال تعالى: {وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالأِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ}
Sebagaimana firman Allah Ta’ala,
“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” [QS Adz Dzariyat 56]
Ayat yang ringkas yang menunjukan tentang hikmah yang besar dan tujuan yang agung untuk apa kita diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, yaitu untuk beribadah kepada-Nya.
Kemudian beliau mengatakan,
ومعنى يعبدون: يوحدون
Makna dari kalimat – يعبدون – menyembah kepada diri-Ku, maknanya adalah mengesakan Aku di dalam ibadah.
Makna dari menyembah Allah adalah mengesakan Allah di dalam ibadah, tidak boleh menduakan. Menyembah kepada Allah dan juga menyembah kepada selain Allah, ini namanya menduakan.
Allah memerintahkan kita untuk beribadah kepadanya, maksudnya adalah untuk mengesakan Allah di dalam ibadah.
Adapun seseorang terkadang menyembah Allah dan terkadang dia serahkan sebagian ibadah kepada selain Allah, maka orang seperti ini tidak dinamakan muwahid, tidak dinamakan mentauhidkan Allah. Dan orang yang seperti ini tidak dianggap menyembah Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Orang yang menyembah kepada Allah adalah orang yang mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Oleh karena itu di dalam Al-Qur’an Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan,
۞ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ
۞ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ
۞ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
“Katakanlah wahai Muhammad, wahai orang-orang kafir, orang-orang musyrik, aku tidak menyembah apa yang kalian sembah.”
Kalian menyembah Latta, menyembah Uzza, menyembah Manat, menyembah Hubal menyembah sesembahan-sesembahan selain Allah.
وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
“Demikian pula kalian tidak menyembah apa yang aku sembah.”
Saat itu orang-orang kafir Quraisy, musyrikin Quraisy, di dalam kehidupan mereka sehari-hari mereka menyembah Allah dan juga menyembah selain Allah. Oleh karena itu dinamakan musyrikin, menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Oleh karena itu ada diantara mereka yang bernama Abdullah, seperti bapaknya Nabi Muhammad ﷺ. Namanya adalah Abdullah (hamba Allah), menunjukan bahwasanya mereka juga menyembah Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Demikian pula mereka melakukan ibadah Haji setiap tahunnya dan ini menunjukan bahwasanya mereka juga menyembah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akan tetapi kesalahan mereka, mereka tidak mengesakan Allah di dalam ibadah. Di dalam ibadah yang lain ternyata mereka serahkan ibadah tersebut kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ketika mereka terkena musibah datang kepada jin, minta perlindungan kepada jin. Ketika melewati sebuah lembah bukan meminta perlindungan kepada Allah akan tetapi meminta perlindungan kepada raja jin yang ada di lembah tersebut.
Dan di dalam ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan, mereka apabila berada di tengah laut mengikhlaskan ibadahnya hanya kepada Allah.
۞ فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ
“Apabila mereka berada di tengah lautan naik kapal maka mereka mengikhlaskan agamanya hanya untuk Allah.” [QS Ar Ruum 65]
Di dalam ayat yang lain Allah mengatakan, menceritakan tentang ucapan mereka,
۞ لَئِنْ أَنْجَانَا مِنْ هَذِهِ لَنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ
“Ya Allah seandainya Engkau selamatkan kami dari kesusahan kami di tengah lautan niscaya kami termasuk orang-orang yang bersyukur.” [QS Al An’am 63]
Berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
۞ … فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ
“Ketika Allah Subhānahu wa Ta’āla menyelematkan mereka ke daratan tiba-tiba mereka menyekutukan Allah.”
Menyekutukan Allah kembali, terkadang mereka menyerahkan ibadahnya hanya kepada Allah, dan dalam keadaan yang lain mereka menyembah dan menyerahkan ibadahnya kepada selain Allah. Oleh karena itu dinamakan musyrikun, menyekutukan Allah Subhnanahu wa Ta’ala.
Tapi di sini (di dalam surat Al Kafirun) Allah mengatakan (memerintahkan) kepada Nabi-Nya untuk mengatakan,
۞ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
“Dan kalian (wahai orang-orang musyrikin) tidak menyembah apa yang aku sembah.”
Padahal tadi disebutkan bahwasanya orang-orang musyrikin menyembah Allah, namun kenapa dikatakan di sini mereka tidak menyembah kepada Allah?
Karena mereka tidak mentauhidkan Allah di dalam ibadah (tidak mengesakan Allah di dalam ibadah).
Orang yang tidak mengesakan Allah di dalam ibadahnya maka pada hakikatnya tidak dinamakan orang yang menyembah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Oleh karena itu di sini beliau mengatakan,
ومعنى يعبدون : يوحدون
Makna menyembah kepada-Ku adalah mentauhidkan Aku.