Halaqah 131: Beriman Kepada Hari Akhir - Penutup
Halaqah yang ke-131 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah yang ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah.
Beliau mengatakan
وَيُخْرِجُ اللهُ مِنَ النَّارِ أَقْوَامًا بِغِيرِ شَفَاعَةٍ
Kemudian Allah subhanahu wata'ala dan mengeluarkan dari neraka sebagian kaum tanpa syafaat, tidak ada syafaat malaikat tidak ada syafaat Nabi tapi Allah subhanahu wata'ala keluarkan mereka sebagaimana dalam hadits
لَمْ يَبْقَ إِلَّا أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
tidak tersisa kecuali Dzat Yang Maha Penyayang yaitu Allah subhanahu wata'ala, Allah subhanahu wata'ala keluarkan mereka dan mereka adalah orang yang sangat tipis sekali keimanannya, Allah subhanahu wata'ala mereka dengan rahmat-Nya
بَلْ بِفَضْلِهِ وَرَحْمَتِهِ
tapi dengan karunia rahmat Allah subhanahu wata'ala, sebagaimana dalam hadits tadi
وَيَبْقَى فِي الْجَنَّةِ فَضْلٌ عَمَّنْ دَخَلَهَا مِنْ أَهْلِ الدُّنْيَا
dan akan tersisa di dalam surga (ada tempat yang tersisa di dalam surga) dari orang yang masuk diantara penduduk dunia, ini sudah berlalu ketika kita menyebut tentang sifat Al-Qadam bagi Allah subhanahu wata'ala dimana senantiasa jahannam mengatakan apakah masih ada tambahan sampai Allah subhanahu wata'ala meletakkan Kaki-Nya dan terlipat jahannam kemudian dia meletakkan sudah cukup ya Allah subhanahu wata'ala, penuhnya jahannam adalah dengan Allah subhanahu wata'ala meletakkan Kaki-Nya di atas jahannam.
Adapun surga maka akan penuh juga karena Allah subhanahu wata'ala sudah berjanji akan memenuhi surga maupun neraka, memang akan tersisa surga dari orang yang memasukinya artinya akan bersedia tempat, Allah subhanahu wata'ala sebagaimana dalam hadits akan menciptakan makhluk-makhluk yaitu kaum manusia di hari kiamat kemudian Allah subhanahu wata'ala akan memasukkan mereka ke dalam surga sehingga penuhlah surga dan ini adalah keutamaan yang Allah subhanahu wata'ala berikan kepada mereka, Allah subhanahu wata'ala menciptakan mereka saat itu dan mereka dimasukkan kedalam surga dan ini sudah berlalu ketika kita membahas tentang sifat Qadam bagi Allah subhanahu wata'ala.
Kemudian beliau rahimahullah setelah menyebutkan tentang syafaat dan bahwasanya disana ada orang yang masuk ke dalam surga dengan rahmat Allah subhanahu wata'ala dan beliau menyinggung bahwasanya Allah subhanahu wata'ala akan menciptakan manusia-manusia disaat itu dan mereka masuk ke dalam surga, kemudian beliau menyebutkan
وَأَصْنَافُ مَا تَضَمَّنَتْهُ الدَّارُ الآخِرَةُ مِنَ الْحِسَابِ وَالثَّوَابِ وَالْعِقَابِ
dan berbagai jenis apa yang dikandung oleh negeri akhirat, beliau menyebutkan secara global karena perincian tentang apa yang terjadi di hari kiamat ini banyak dan tentunya buku yang beliau tulis ‘Aqīdah Wasithiyyah kitab yang mukhtashar (ringkas) sehingga beliau menyebutkan secara global saja, isyarat bahwasanya di sana masih banyak perkara-perkara yang dikandung oleh negeri akhirat, perkara-perkara yang harus kita imani
مِنَ الْحِسَابِ
berupa hisab disana ada perinciannya apa yang terjadi di hisab dan tidak disebutkan oleh Syaikhul Islam tapi disana ada perinciannya
وَالثَّوَابِ وَالْعِقَابِ
dan juga tentang pahala dan juga ancaman dan juga adzab bagi orang-orang yang berhaq, ini ada perinciannya mungkin tentang bagaimana hukuman orang yang melakukan riba bagaimana hukuman orang yang membunuh dan seterusnya ini ada perinciannya, tidak mungkin beliau dalam kitab yang memang dikarang untuk ringkasan kemudian beliau menyebutkan itu satu persatu, semuanya harus kita imani
وَالْجَنَّةِ وَالنَّارِ
dan yang berkaitan dengan surga dan juga neraka, tentang pintu-pintu surga dan bagaimana luasnya dan apa jenis-jenis pintu surga tentang derajat-derajat yang ada di dalam surga tentang kenikmatan-kenikmatan yang ada dalam surga, dan juga keimanan terhadap neraka dan berbagai jenis adzab yang Allah subhanahu wata'ala sediakan di sana di dalam neraka untuk orang-orang yang kafir untuk orang-orang yang melakukan kemaksiatan dan apa yang terjadi di sana
وَتَفَاصِيلُ ذَلِكَ
dan perincian-perincian yang demikian, ini perlu ada karangan tersendiri untuk menulis tentang nikmat surga dan adzab neraka, beliau mengisyaratkan secara global
مَذْكُورَةٌ فِي الْكُتُبِ الْمُنَزَّلَةِ مِنَ السَّمَاءِ
perinciannya itu disebutkan didalam kitab-kitab yang diturunkan dari langit, yaitu kitab-kitab yang Allah subhanahu wata'ala turunkan kepada para nabi Taurat Injil Zabur suhuf Ibrahim, diantara kabar-kabar yang terkandung dalam kitab-kitab tadi adalah kabar-kabar tentang apa yang terjadi di hari akhir, dan masalah seperti ini sama antara kitab-kitab yang membedakan adalah tentang syariatnya, adapun tentang keimanan kepada malaikat keimanan kepada rasul keimanan kepada hari akhir sama diantara ajaran para nabi dan juga para rasul sehingga itu tersebut dalam kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah subhanahu wata'ala dari langit yaitu yang Allah subhanahu wata'ala turunkan kepada para nabi dan juga para rasul,
Apakah kitab-kitab tersebut masih bisa kita dapatkan sekarang ini pembahasan lain tapi yang jelas itu disebutkan didalam kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah subhanahu wata'ala, kalau diperinci maka suhuf Ibrahim sudah tidak ada wujudnya, Taurat yang ada di tangan orang-orang Yahudi ini bukan lagi Taurat yang asli yang diturunkan kepada Nabi Musa ‘Alaihissalam Injil juga demikian, bahkan Injil yang diturunkan kepada nabi ‘Isa ‘alaihissalam sudah tidak ada wujudnya, Zabur juga demikian tidak ada wujudnya, yang ada adalah Al-Qur’anul Karim yang dijaga oleh Allah subhanahu wata'ala
وَالآثَارِ مِنَ الْعِلْمِ الْمَأْثُورِ عَنِ الأَنْبِيَاءِ
Dan apa yang ditinggalkan atau bekas dari ilmu yang diambil dari para nabi, kadang kabar tentang perincian apa yang terjadi di hari kiamat ada di dalam Kitab atau diucapkan oleh seorang nabi sebagaimana dalam agama kita ada hadist ada Al-Qur’an, para nabi mereka diajarkan oleh Allah subhanahu wata'ala Al-Kitab dan juga Al-Hikmah, dan apa yang datang dari mereka tentunya adalah berasal dari Wahyu Allah subhanahu wata'ala
وَفِي الْعِلْمِ الْمَوْرُوثِ عَنْ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم مِنْ ذَلِكَ مَا يَشْفِي وَيَكْفِي
dan apa di dalam ilmu yang diwariskan dari Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dari ilmu yang berkaitan dengan hari akhir tadi (perincian-perincian yang terjadi dihari akhir) apa yang sudah mengobati dan juga mencukupi.
Kalau kita memang ingin melihat perinciannya sudah cukup dengan apa yang ada di dalam Al-Qur’an dan juga dalam hadits, sudah dikabarkan oleh Allah subhanahu wata'ala di dalam Al-Qur’an tentang kejadian-kejadian dihari kiamat secara terperinci oleh Allah subhanahu wata'ala dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga menjelaskan apa yang terjadi hari kiamat, ini sudah cukup bagi kita dan tidak perlu kita membebani diri dengan sesuatu yang tidak kita mampu, mencari ucapan para nabi misalnya, sudah cukup dengan apa yang diwariskan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, apa yang kita butuhkan berupa iman dengan hari akhir itu sudah disebutkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Dan apa yang tidak disebutkan misalnya itu berarti kita mengetahui perkara tersebut itu bukan sesuatu yang harus, seandainya kita tidak menemukan kabarnya tentang sesuatu yang berkaitan dengan hari akhir maka kita harus yakin bahwasanya apa yang sudah sampai kepada kita itu sudah cukup, seandainya kita tidak mengetahui hal tersebut itu tidak akan memudharati agama kita, jangan sampai seseorang takalluf dan membebani diri dengan sesuatu yang dia tidak mampu
هَلَكَ الْمُتَنَطِّعُوْنَ
kata Rasul shallallahu 'alaihi wasallam, celaka/binasa orang yang berlebihan.
فَمَنِ ابْتَغَاهُ وَجَدَهُ
Barangsiapa yang mencarinya maka insya Allah dia akan mendapatkannya, kalau kita mau berusaha mendalami merenungi mencermati maka kita akan mendapatkannya.
***
[Disalin dari materi Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy bab Kitab Al Aqidah Al Wasithiyyah]