Halaqah 200: Ahlus Sunnah adalah Golongan yang Ditolong

Halaqah yang ke-200 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah yang ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, beliau mengatakan

وَهُمُ الطَّائِفَةُ الْمَنْصُورَةُ

Dan mereka ini (ahlus sunnah wal jamaah) merekalah yang dimaksud dengan golongan yang selamat, yang mereka ada siddiqīn syuhada shalihun mereka masuk semuanya dalam golongan yang selamat

الَّذِينَ قَالَ فِيهِمُ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: ((لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي عَلَى الْحَقِّ مَنْصُورَةً، لاَ يَضُرُّهُم مَّنْ خَالَفَهُمْ، وَلاَ مَنْ خَذَلَهُمْ؛ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ))

Kata Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan tentang kelompok yang satu ini yang terdiri dari siddiqīn syuhada shalihin, akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang nampak di atas kebenaran, jadi dia nampak dilihat oleh orang lain keberhasilan mereka, dan mereka di atas kebenaran bukan di atas kebatilan

لاَ يَضُرُّهُم مَّنْ خَالَفَهُمْ، وَلاَ مَنْ خَذَلَهُمْ

tidak memudharati mereka orang yang menyelisihi mereka dan orang yang meninggalkan mereka

حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ

sampai datang hari kiamat, dan ini menunjukkan bahwasanya kelompok ini itu pasti dan akan senantiasa ada sampai datangnya hari kiamat, maksudnya adalah sebelum datangnya hari kiamat karena disebutkan dalam hadits bahwa di akhir zaman maka Allah subhanahu wata'ala akan mengutus angin dan tidak ada seorang muslim yang menghirup angin tadi kecuali dia akan meninggal dunia.

Ini menunjukkan mereka tetap ada sebelum datangnya hari kiamat, adapun ketika pas hari kiamat maka yang akan menyaksikan hanyalah orang-orang yang kafir saja adapun orang Islam maka sudah dimatikan sebelumnya terlebih dahulu oleh Allah subhanahu wata'ala, merekalah Ath-Thaifah Al-Manshūrah (kelompok yang ditolong) karena mereka menolong Allah subhanahu wata'ala dan juga Rasul-Nya. Allah subhanahu wata'ala mengatakan

إِن تَنصُرُواْ ٱللَّهَ يَنصُرۡكُمۡ

Kalau kalian menolong Allah subhanahu wata'ala maka Allah subhanahu wata'ala akan menolong kalian, karena Ahlussunnah Wal Jamaah mereka menolong agama Allah subhanahu wata'ala mereka menuntut ilmu mempraktekkan pada diri mereka sendiri kemudian mendakwahkan kepada orang lain dan ini adalah termasuk bagian dari menolong agama Allah subhanahu wata'ala maka Allah subhanahu wata'ala pun menolong mereka.

Dan kelompok ini akan senantiasa ada sampai waktu yang ditentukan oleh Allah subhanahu wata'ala yaitu menjelang hari kiamat, yang menyelisi mereka tidak akan memudharati mereka, ahlul bid’ah tidak akan memudharati ahlus sunnah, dakwah akan terus berjalan. Demikian pula tidak akan memudharati mereka orang yang meninggalkan mereka, meskipun ketika mereka butuh pertolongan ditinggalkan oleh orang lain maka ini tidak memudharati mereka, mereka bergantung kepada Allah subhanahu wata'ala, meskipun tidak dibantu oleh yang lain Mereka bergantung kepada Allah subhanahu wata'ala dan berusaha untuk tidak bergantung kepada manusia.

Inilah Ath-Thaifah Al-Manshūrah dan mereka adalah Ahlussunnah Wal Jamaah dan mereka adalah Al-Firqah An-Najiyah dan itu semua adalah nama-nama untuk jamaah yang satu yang mereka adalah orang-orang yang mengikuti Islam yang murni yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Kemudian beliau mengakhiri kitabnya dengan membaca doa dan mengatakan

نَسْأَلُ اللهَ أَنْ يَجْعَلَنَا مِنْهُمْ

Maka kita meminta kepada Allah subhanahu wata'ala agar menjadikan kita ini termasuk mereka, karena beliau sedang berbicara tentang aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah dan berbicara tentang siapa hakikatnya Ahlussunnah Wal Jamaah maka beliau meminta kepada Allah subhanahu wata'ala Yang Maha Besar supaya Allah subhanahu wata'ala menjadikan kita semua ini termasuk mereka, beliau mengatakan semoga Allah subhanahu wata'ala menjadikan kita semua, mendoakan untuk kita mendoakan untuk beliau dan mendoakan untuk kita supaya kita ini termasuk mereka ini, karena orang yang termasuk firqatunnajiyah selamat dari perpecahan selamat dari neraka Allah subhanahu wata'ala dan merekalah yang akan senantiasa ditolong oleh Allah subhanahu wata'ala.

وَأَنْ لاَ يُزِيغَ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَانَا

Dan kita berdoa kepada Allah subhanahu wata'ala semoga Allah subhanahu wata'ala tidak menyimpangkan hati-hati kita setelah Allah subhanahu wata'ala memberikan hidayah, karena yang namanya hati manusia itu berada di antara jari-jari Allah subhanahu wata'ala, Allah subhanahu wata'ala membolak-balik hati tadi sesuai dengan keinginan-Nya sehingga dalam Al-Qur’an kita membaca doa

رَبَّنَا لَا تُزِغۡ قُلُوبَنَا بَعۡدَ إِذۡ هَدَيۡتَنَا وَهَبۡ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةًۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡوَهَّابُ ٨
[Āli-Imran]

Wahai Rabb kami janganlah Engkau simpangkan hati-hati kami setelah Engkau memberikan Hidayah kepada kami

وَأَنْ يَهَبَ لَنَا مِن لَّدُنْهُ رَحْمَةً إِنَّهُ هُوَ الوَهَّابُ

Dan semoga Allah subhanahu wata'ala memberikan untuk kita semuanya Rahmat-Nya / kasih sayang-Nya, sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Memberi, maka di sini beliau bertawasul dengan menyebutkan nama Allah subhanahu wata'ala Al-Wahhab

ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ

Dan segala puji bagi Allah subhanahu wata'ala Rabb semesta alam

وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا

Shalawat atas sebaik-baik manusia yaitu Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam keluarganya dan para sahabatnya dan juga salam untuk Beliau shallallahu 'alaihi wasallam.

Beliau akhiri kitabnya dengan membaca alhamdulillah segala puji bagi Allah subhanahu wata'ala Rabbal Alamin karena Dia-lah yang memudahkan untuk bisa menulis kitab maka segala pujian hanyalah milik Allah subhanahu wata'ala, kita sandarkan pujian hanya kepada Allah subhanahu wata'ala. Kemudian beliau tidak lupa membaca shalawat untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluarga Beliau dan juga para sahabat Beliau dan mengucapkan salam karena Allah subhanahu wata'ala memerintahkan kita untuk membaca shalawat dan salam bagi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِيِّۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيۡهِ وَسَلِّمُواْ تَسۡلِيمًا ٥٦
[Al-Ahzab]

Kita disuruh untuk membaca shalawat dan salam untuk Beliau shallallahu 'alaihi wasallam.

وَآلِهِ

Dan keluarga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, menunjukkan bahwasanya beliau termasuk orang yang mencintai keluarga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, terbukti beliau mendoakan untuk Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan juga untuk keluarga Beliau shallallahu 'alaihi wasallam

وَصَحْبِهِ

dan juga para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam maka beliau juga mendoakan dengan shalawat dan salam.

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ

dengan demikian kita sudah menyelesaikan kitab Al-‘Aqidah Wasithiyyah ini.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url