Halaqah 13: Menjauhi Bid’ah dan Setiap Bid’ah adalah Sesat (Bagian 2)
Halaqah yang ke-13 dari pembukaan Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Ushulus Sunnah yang ditulis oleh Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah adalah tentang menjauhi bid'ah dan setiap bid'ah adalah sesat bagian 2.
Diantara dalil yg menunjukkan tentang haramnya Bid’ah & bahwasanya termasuk pondasi Ahlu Sunnah wal Jamaah adalah meninggalkan bid’ah² didalam agama, sebagaimana diucapkan oleh Al Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah – ترك البدع – apa dalilnya, diantaranya adalah sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dalam hadits Al Irbadh Ibn saariyah
_Maka hendaklah kalian berpegang teguh dengan Sunnahku & juga Sunnah para khulafatu rasidin Al Mahdiyyin & hendaklah kalian berpegang teguh dengannya & gigitlah Sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian_
Kemudian beliau mengatakan, setelah menyuruh kita untuk berpegang teguh dengan Sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
Hati² kalian & kalimat – وَإِيَّاكُمْ – didalam bahasa Arab ini menunjukkan peringatan & bahwasanya yg disebutkan setelahnya ini perkara yang diharamkan. Hati² kalian dengan perkara yg diada²kan, – مُحْدَثَاتِ – perkara yang diada²kan – اْلأُمُورِ – perkara² & yang dimaksud adalah perkara agama bukan perkara dunia, kalau perkara dunia maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan dalam sebuah hadits
_Kalian lebih tau tentang perkara dunia kalian_
Tentang komputer, mesin, listrik, bangunan, pertanian, perkebunan, maka
Kalian lebih tau tentang urusan dunia kalian, tapi dalam masalah agama maka Allah & Rasul-Nya lebih tau.
Dalam urusan dunia sebagaimana dikabarkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kita lebih tau, belum tentu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lebih mengetahuinya ini dalam masalah dunia, kita mengetahui ttg peternakan beliau shallallahu 'alaihi wasallam tidak mengetahui ttg peternakan, begitupun perkebunan bagaimana cara berkebun qurma misalnya maka beliau shallallahu 'alaihi wasallam tidak mengetahui yang demikian.
Tapi dalam masalah agama tentunya beliau shallallahu 'alaihi wasallam sebagai seorang Rasul beliau lah yg lebih mengetahui. Adapun dalam agama maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengingatkan tentang perkara² yang baru didalam agama ini
Hati² kalian dengan perkara² yang diada²kan yaitu didalam agama bukan didalam dunia & ucapan – وَإِيَّاكُمْ – menunjukkan tentang diharamkannya perkara ini
Karena segala sesuatu yang diada²kan (yaitu didalam agama) maka itulah bidah
Dan setia yang bid’ah maka itu adalah kesesatan.
Ini sudah kaidah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan tentunya jika sebuah perkara disifati oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan kesesatan maka itu adalah sesuatu yang diharamkan.
Setiap Bid’ah itu adalah sesat.
Sehingga ahlu sunnah wal Jamaah meninggalkan yang namanya bid’ah, mereka berpegang teguh dengan Sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam & mereka meninggalkan bid’ah yang kecil maupun yang besar.
Dalam hadits yang lain Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan didalam khutbah beliau
Adapun setelah itu (setelah beliau mengucapkan
Adapun setelah itu
Sesungguhnya sebaik² ucapan adalah Kitabullah dan sebaik² petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam,
Dan sejelek² perkara adalah yang diada²kan.
Yaitu yg diada²kan didalam masalah agama ini yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
Dan Setiap bid’ah maka itu adalah sesat.
Ini diucapkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam didalam khutbah beliau menguatkan apa yang disebutkan hadits sebelumnya bahwa bid’ah ini adalah perkara yang diharamkan & dia adalah dholalah & diharuskan atas kita semuanya untuk meninggalkan bid’ah ini.
Kemudian ucapan beliau shallallahu 'alaihi wasallam
Setiap bid’ah ini adalah sesat.
Diambil dari ucapan beliau shallallahu 'alaihi wasallam dalam hadits yg pertama beliau mengatakan
Dalam hadits yang kedua juga demikian.
Menunjukkan bahwasanya yang namanya Bid’ah dengan pengertian yg kita sebutkan semuanya adalah sesat sehingga Al Imam Ahmad bin Hanbal dalam Ushulu Sunnah ini setelahnya beliau mengatakan
Dan setiap bid’ah itu adalah sesat.
Dengan pengertian yg disebutkan – فهي ضلالة – maka itu adalah sesat sebagaimana yang dikabarkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Kata – كل – didalam bahasa Arab artinya adalah semuanya, ini termasuk yg umum, yg menunjukkan tentang umumnya sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala
_Sesungguhnya segala sesuatu Kami ciptakan dengan Takdir_
Segala sesuatu maksudnya adalah semuanya tidak ada disana pengecualian kemudian dikatakan bahwasanya disana ada Bid’ah yang hasanah, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan jelas mengatakan
Dan setiap bid’ah adalah sesat.
Apakah setelah ini ada diantara kita yang berani untuk mengatakan disana ada Bid’ah yang baik, padahal Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan
[Materi halaqah diambil dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Ushulus Sunnah yang ditulis oleh Al Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah]
Diantara dalil yg menunjukkan tentang haramnya Bid’ah & bahwasanya termasuk pondasi Ahlu Sunnah wal Jamaah adalah meninggalkan bid’ah² didalam agama, sebagaimana diucapkan oleh Al Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah – ترك البدع – apa dalilnya, diantaranya adalah sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dalam hadits Al Irbadh Ibn saariyah
فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ اْلأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
_Maka hendaklah kalian berpegang teguh dengan Sunnahku & juga Sunnah para khulafatu rasidin Al Mahdiyyin & hendaklah kalian berpegang teguh dengannya & gigitlah Sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian_
Kemudian beliau mengatakan, setelah menyuruh kita untuk berpegang teguh dengan Sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ اْلأُمُورِ
Hati² kalian & kalimat – وَإِيَّاكُمْ – didalam bahasa Arab ini menunjukkan peringatan & bahwasanya yg disebutkan setelahnya ini perkara yang diharamkan. Hati² kalian dengan perkara yg diada²kan, – مُحْدَثَاتِ – perkara yang diada²kan – اْلأُمُورِ – perkara² & yang dimaksud adalah perkara agama bukan perkara dunia, kalau perkara dunia maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan dalam sebuah hadits
أَنْتُمْ أَعْلَمُ بِأَمْرِ دُنْيَاكُمْ.
_Kalian lebih tau tentang perkara dunia kalian_
Tentang komputer, mesin, listrik, bangunan, pertanian, perkebunan, maka
أَنْتُمْ أَعْلَمُ بِأَمْرِ دُنْيَاكُمْ.
Kalian lebih tau tentang urusan dunia kalian, tapi dalam masalah agama maka Allah & Rasul-Nya lebih tau.
Dalam urusan dunia sebagaimana dikabarkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kita lebih tau, belum tentu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lebih mengetahuinya ini dalam masalah dunia, kita mengetahui ttg peternakan beliau shallallahu 'alaihi wasallam tidak mengetahui ttg peternakan, begitupun perkebunan bagaimana cara berkebun qurma misalnya maka beliau shallallahu 'alaihi wasallam tidak mengetahui yang demikian.
Tapi dalam masalah agama tentunya beliau shallallahu 'alaihi wasallam sebagai seorang Rasul beliau lah yg lebih mengetahui. Adapun dalam agama maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengingatkan tentang perkara² yang baru didalam agama ini
وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ اْلأُمُورِ
Hati² kalian dengan perkara² yang diada²kan yaitu didalam agama bukan didalam dunia & ucapan – وَإِيَّاكُمْ – menunjukkan tentang diharamkannya perkara ini
فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ
Karena segala sesuatu yang diada²kan (yaitu didalam agama) maka itulah bidah
وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
Dan setia yang bid’ah maka itu adalah kesesatan.
Ini sudah kaidah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan tentunya jika sebuah perkara disifati oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan kesesatan maka itu adalah sesuatu yang diharamkan.
وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
Setiap Bid’ah itu adalah sesat.
Sehingga ahlu sunnah wal Jamaah meninggalkan yang namanya bid’ah, mereka berpegang teguh dengan Sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam & mereka meninggalkan bid’ah yang kecil maupun yang besar.
Dalam hadits yang lain Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan didalam khutbah beliau
أما بعدُ، فإن خيرَ الحديثِ كتابُ الله، وخيرَ الهَدْي هَدي محمدٍ، وشرَّ الأمور مُحدثاتُها، وكل بِدعةٍ ضلالة
Adapun setelah itu (setelah beliau mengucapkan
إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ نَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، …
أما بعدُ،
Adapun setelah itu
فإن خيرَ الحديثِ كتابُ الله، وخيرَ الهَدْي هَدي محمدٍ،
Sesungguhnya sebaik² ucapan adalah Kitabullah dan sebaik² petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam,
وشرَّ الأمور مُحدثاتُها،
Dan sejelek² perkara adalah yang diada²kan.
Yaitu yg diada²kan didalam masalah agama ini yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
وكل بِدعةٍ ضلالة
Dan Setiap bid’ah maka itu adalah sesat.
Ini diucapkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam didalam khutbah beliau menguatkan apa yang disebutkan hadits sebelumnya bahwa bid’ah ini adalah perkara yang diharamkan & dia adalah dholalah & diharuskan atas kita semuanya untuk meninggalkan bid’ah ini.
Kemudian ucapan beliau shallallahu 'alaihi wasallam
كل بِدعةٍ ضلالة
Setiap bid’ah ini adalah sesat.
Diambil dari ucapan beliau shallallahu 'alaihi wasallam dalam hadits yg pertama beliau mengatakan
وكل بِدعةٍ ضلالة
Dalam hadits yang kedua juga demikian.
Menunjukkan bahwasanya yang namanya Bid’ah dengan pengertian yg kita sebutkan semuanya adalah sesat sehingga Al Imam Ahmad bin Hanbal dalam Ushulu Sunnah ini setelahnya beliau mengatakan
وكل بِدعةٍ فهي ضلالة
Dan setiap bid’ah itu adalah sesat.
Dengan pengertian yg disebutkan – فهي ضلالة – maka itu adalah sesat sebagaimana yang dikabarkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Kata – كل – didalam bahasa Arab artinya adalah semuanya, ini termasuk yg umum, yg menunjukkan tentang umumnya sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala
إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ
(QS Al Qolam 49)_Sesungguhnya segala sesuatu Kami ciptakan dengan Takdir_
Segala sesuatu maksudnya adalah semuanya tidak ada disana pengecualian kemudian dikatakan bahwasanya disana ada Bid’ah yang hasanah, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan jelas mengatakan
وكل بِدعةٍ ضلالة
Dan setiap bid’ah adalah sesat.
Apakah setelah ini ada diantara kita yang berani untuk mengatakan disana ada Bid’ah yang baik, padahal Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan
وكل بِدعةٍ ضلالة
***[Materi halaqah diambil dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Ushulus Sunnah yang ditulis oleh Al Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah]