Halaqah 17: Terputusnya Wahyu
Materi HSI pada halaqah ke-17 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy adalah tentang terputusnya wahyu. Setelah turun wahyu yang pertama Tinggal lah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tanpa ada wahyu turun kepada beliau, kemudian setelah itu turunlah Allah ta'ala.
يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ ① قُمْ فَأَنْذِرْ ② وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ ③ وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ ④ وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ ⑤ وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ ⑥ وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ ⑦
[QS Al-Muddatstsir 1-7]
"wahai orang yang berselimut, bangkitlah, kemudian berilah peringatan & Rabb mu Agungkan lah & pakaianmu bersihkanlah & berhala tinggalkanlah & janganlah engkau memberi untuk mendapatkan lebih banyak & untuk Rabb mu hendaknya engkau bersabar" [Sebagaimana didalam Hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhori & Muslim] .
Pernah terlambat wahyu turun kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian berkata orang-orang musyrikin Rabb Muhammad telah meninggalkan Muhammad. Maka Allāh menurunkan Firman Nya
وَالضُّحَىٰ ① وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَىٰ ② مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ
[QS Adh-Dhuhaa 1]
"Demi waktu Dhuha & Demi malam apabila sunyi, tidaklah Rabb mu meninggalkan kamu & tidak membenci"
Adapun riwayat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hampir bunuh diri dengan melemparkan dirinya dari atas gunung & bahwasanya Jibril datang & mengabarkan bahwa beliau Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam maka riwayat ini tidak shahih & maknanya bertentangan dengan kemaksuman seorang Nabi.