Halaqah 26: Landasan Ke Dua Ma’rifatu Dinil Islam Bil Adillah: Muqodimah (Bagian 1)
Materi HSI pada halaqah ke-26 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Kitab Ushul Ats Tsalatsah adalah tentang landasan kedua ma'rifatu dinil islam bil adillah muqadimah bagian 1. Ucapan beliau,
الأصل الثاني ؛ معرفة دين الإسلام بالأدلة
Landasan yang ke dua: Mengenal Agama Islam dengan dalil-dalil-nya.
Ini adalah pondasi yang ke-2. Setelah mengenal Allah adalah mengenal Agama Islam. Dan yang dimaksud dengan Dienul Islam di sini adalah Dienul Islam dengan makna yang khusus, yaitu agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam .
Dienul Islam terkadang maknanya adalah umum, Dienul Islam dengan makna yang umum adalah agama Islam yang merupakan agama seluruh para Nabi dan juga para Rasul.
Maka seluruh Nabi dan Rasul Agama mereka satu, yaitu agama Islam, baik Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan seluruh para Nabi mereka agamanya adalah agama Islam.
Di dalam sebuah ayat ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan tentang Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, Allah mengatakan kepadanya,
إِذْ قَالَ لَهُ رَبُّهُ أَسْلِمْ ۖ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ
[QS Al Baqorah 131]
“Ketika Allah Subhanallahu wa Ta’ala berkata kepada Ibrahim, Islam-lah kamu, beliau mengatakan, Aku Islam, Aku Menyerahkan diri untuk Allah Rabbul ‘Alamin.”
Menunjukan bahwasanya agama Nabi Ibrahim adalah Islam. Dan ayat yang selanjutnya bagaimana Ibrahim berpesan kepada anak-anaknya dan juga Ya’qub.
(وَوَصَّىٰ بِهَاۤ إِبۡرَ اهِـۧمُ بَنِیهِ وَیَعۡقُوبُ یَـٰبَنِیَّ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصۡطَفَىٰ لَكُمُ ٱلدِّینَ)
[Surat Al-Baqarah 132]
“Dan ibrahim berwasiat dengannya (dengan wasiat Islam) kepada anak-anaknya dan Ya’qub juga demikian itulah yang beliau wasiatkan.”
– یَـٰبَنِیَّ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصۡطَفَى –
“Wahai anak-anakku, Sesungguhnya Allah telah memilihkan bagi kalian agama Islam, yang Allah pilihkan untuk kalian,” kemudian beliau berpesan,
– فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ –
“Maka janganlah kalian meninggal dunia kecuali kalian dalam keadaan muslim. Dalam keadaan memegang agama ini, yaitu agama Islam.”
Ini adalah wasiat Nabi Ibrahim, Nabi Ya’qub, untuk putra-putra mereka supaya mereka istiqomah di atas Islam. Agama mereka adalah agama Islam.
أَمۡ كُنتُمۡ شُهَدَاۤءَ إِذۡ حَضَرَ یَعۡقُوبَ ٱلۡمَوۡت
“Apakah kalian menghadiri ketika kematian menghadiri Ya’qub?”
ُ إِذۡ قَالَ لِبَنِیهِ مَا تَعۡبُدُونَ مِنۢ بَعۡدِیۖ
“Ketika dia berkata kepada putra-putranya, apa yang kalian sembah setelah aku meninggal dunia?”
قَالُوا۟ نَعۡبُدُ إِلَـٰهَكَ وَإِلَـٰهَ ءَابَاۤىِٕكَ إِبۡرَ اهِـۧمَ وَإِسۡمَـٰعِیلَ وَإِسۡحَـٰقَ إِلَـٰهࣰا وَا حِدࣰا وَنَحۡنُ لَهُۥ مُسۡلِمُونَ)
[Surat Al-Baqarah 133]
“Mereka mengatakan Kami menyembah Tuhanmu dan Dia adalah Tuhan bagi bapak-bapak-mu (Ibrahim, Ismail, Ishaq) satu sesembahan saja, dan kami hanya berislam menyerahkan diri kepada Ilah tersebut.”
Inilah agama Nabi Ibrahim, agama Nabi Ya’qub, Ismail.
Ketika Nabi Sulaiman mengirim surat kepada Bilqis,
قَالَتۡ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلۡمَلَؤُا۟ إِنِّیۤ أُلۡقِیَ إِلَیَّ كِتَـٰبࣱ كَرِیمٌ
[QS An-Naml 29]
“Berkata Bilqis, wahai anak buahku, sesungguhnya aku telah dilemparkan kepadaku sebuah surat yang mulia (karena saat itu yang membawa surat adalah Hud-Hud).”
إِنَّهُۥ مِن سُلَیۡمَـٰنَ وَإِنَّهُۥ بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِیمِ
[QS An-Naml 30]
“Sesungguhnya surat ini adalah berasal dari Sulaiman dan sesungguhnya isinya (mulailah beliau membaca)”
بسم الله الرحمن الرحيم
Kemudian dilanjutkan dengan,
أَلَّا تَعۡلُوا۟ عَلَیَّ وَأۡتُونِی مُسۡلِمِینَ
[QS An-Naml 31]
“Wahai Bilqis dan juga tentaramu, janganlah kalian sombong kepadaku dan hendaklah kalian datang dalam keadaan menyerahkan diri (menyerahkan diri kepada Allah) sebagai seorang Muslim.”
Dan di akhir dia mengatakan,
قَالَتۡ رَبِّ إِنِّی ظَلَمۡتُ نَفۡسِی وَأَسۡلَمۡتُ مَعَ سُلَیۡمَـٰنَ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِینَ
[QS An-Naml 44]
“Ya Rabb sesungguhnya aku telah mendholimi diriku sendiri dan aku menyerahkan diri bersama Sulaiman untuk Allah Rabbul ‘Alamin.”
Ini adalah Agama Nabi Sulaiman yaitu Islam.
Musa alaihissalam ketika beliau berkata kepada kaumnya,
وَقَالَ مُوسَىٰ یَـٰقَوۡمِ إِن كُنتُمۡ ءَامَنتُم بِٱللَّهِ فَعَلَیۡهِ تَوَكَّلُوۤا۟ إِن كُنتُم مُّسۡلِمِینَ
[QS Yunus 84]
“Dan berkata Musa, wahai kaumku (Bani Israil) kalau kalian benar-benar beriman kepada Allah maka hendaklah kalian hanya bertawakal kepada-Nya kalau kalian benar-benar orang-orang yang Islam.”
Menunjukan bahwasanya beliau (Nabi Musa ‘alaihissalam) menyeru kepada Islam, agama beliau adalah agama Islam dan beliau menyeru kepada Islam.
Adapun Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam maka banyak sekali hal yang menunjukan bahwasanya agama beliau sebagaimana agama para Nabi sebelumnya (yaitu agama Islam).
Ini adalah perkara yang wadhih (jelas). Yang ingin kita sampaikan disini bahwasanya seluruh para Nabi dan juga para Rasul, agama mereka adalah satu yaitu agama Islam. Dan ini adalah pengertian Dienul Islam secara Umum. Oleh karena itu Allah Subhahu wa Ta’ala mengatakan,
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
“Sesungguhnya agama di sisi Allah adalah Islam.”
Karena seluruh para Nabi dan juga para Rasul adalah beragama Islam.