Halaqah 11: Penjelasan Kaidah Pertama Kitab Qawaidul Arba (Bagian 3)
Materi HSI pada halaqah ke-11 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Kitab Qawaidul Arba adalah tentang penjelasan kaidah pertama kitab Qawaidul Arba bagian 2.
⇒ Apa yang memasukan seseorang kedalam agama Islam?
⇒ Apa yang membedakan adalah orang Islam dengan orang-orang musyrikin tersebut?
Apabila dalam masalah penciptaan, pengaturan rezeki ternyata sama antara kita dengan mereka.
⇒ Lalu apa yang membedakan antara diri kita dengan mereka?
Apa yang diinginkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari orang-orang musyrikin tersebut?
Yang beliau ingin bukan hanya mereka mengakui bahwasanya Allah yang mencipta, memberikan rezeki & mengatur alam semesta, tetapi yang diinginkan oleh Allah & Rasul-Nya dari orang-orang musyrikin tersebut adalah supaya mereka meng-Esa-kan ibadah hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala. Inilah yang diinginkan oleh Allah & Rasul-Nya.
Allah & Rasul-Nya menginginkan dari orang-orang musyrikin tersebut selain mereka mengakui bahwasanya Allah yang mencipta, memberi rezeki & mengatur alam semesta, diinginkan dari mereka supaya mereka meng-Esa-kan ibadah hanya untuk Allah.
Orang-orang musyrikin tidak meng-Esa-kan Allah didalam ibadahnya. Inilah yang membedakan antara kita dengan mereka. Terkadang mereka melakukan ibadah untuk Allah, seperti ketika haji-an karena ibadah haji ini sudah ada sejak Nabi Ibrahim alaihi wa sallam kemudian dilanjutkan Nabi Ismail dan seterusnya dan orang-orang quraisy keturunan Nabi Ismail ibn Ibrahim.
Ibadah haji masih mereka pegang sampai di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, oleh karena itu setiap tahun mereka senantiasa melakukan ibadah haji dan ini dilakukan untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala, kita membaca dikitab² syiroh tentang perjanjian Aqobah yang pertama maupun yg kedua Baiat Rasulullah dengan kaum Ansor, kapan terjadi? Ketika musim haji, ketika orang-orang Arab, orang-orang quraisy sekitarnya melakukan ibadah haji menuju ke Mekkah, disanalah pertemuan Rasulullah dengan orang-orang Anshor, terkadang mereka beribadah kepada Allah & terkadang mereka beribadah kepada selain Allah, sehingga ketika terjadi musibah misalnya diantara mereka ada sebagian yang datang kepada Jin atau ada diantara mereka ketika ingin berperang & ingin menang menaruh senjata² mereka digantungkan disebuah pohon tertentu dengan keyakinan bahwasanya itu akan membawa barokah, terkadang mereka menyembah kepada Allah beribadah kepada semata, terkadang mereka serahkan sebagian ibadah mereka kepada selain Allah. Inilah yang membedakan antara diri kita (orang Islam) dengan orang-orang musyrikin tersebut.
Kalau meyakini bahwasanya Allah yang mencipta satu-satunya , memberikan rezeki satu-satunya & mengatur alam semesta satu-satunya seharusnya keyakinan ini menjadikan mereka hanya menyembah kepada Allah.
- Bagaimana kita menyembah sesuatu yang tidak mencipta..
- Bagaimana seseorang menyembah sesuatu yang tidak memberikan rezeki baik dari langit maupun dari bumi sedikit pun..
- Bagaimana seseorang menyembah sesuatu yang tidak mengatur alam semesta
Bahkan mereka diciptakan, mereka diberikan rezeki, mereka diatur oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, kenapa mereka tidak menyembah saja Dzat yang telah menciptakan benda² tersebut, yang telah menciptakan makhluk² tersebut.
Oleh karena itu Allah mengatakan :
فَقُلْ أَفَلاَ تَتَّقُوْن
“Lalu katakan kepada mereka kenapa mereka tidak takut /takwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala ”
Inilah yang diinginkan oleh Allah & Rasul-Nya. Ini ditolak & diingkari oleh orang-orang quraisy, ketika mereka didakwahi
لا إله إلا الله
” tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah ”
Mereka semuanya memahami bahwasanya makna kalimat ini berarti saya harus meninggalkan seluruh sesembahan selain Allah yang selama ini aku sembah, dan hanya menyembah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Orang-orang Qurais & orang-orang kafir Qurais, orang-orang musyrikin mereka semuanya memahami kalimat ini karena mereka adalah orang-orang Arab dan sangat mengenal makna kalimat – لا إله إلا الله – ada diantara mereka yang menerima & langsung masuk Islam & ada diantara mereka yang menolak tidak mau mengucapkan – لا إله إلا الله – Bahkan mereka sombong
إِنَّهُمْ كَانُوا إِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ يَسْتَكْبِرُونَ
وَيَقُولُونَ أَئِنَّا لَتَارِكُو آلِهَتِنَا لِشَاعِرٍ مَجْنُونٍ
“sesungguhnya mereka (kata Allah) apabila dikatakan kepada mereka / diajak untuk mengucapkan – لا إله إلا الله – mereka sombong, menolak kebenaran tidak mau mengucapkan – لا إله إلا الله –
Karena mereka tahu tentang tuntutan dari kalimat ini, jika saya mengucapkan kalimat ini berarti saya harus masuk Islam, sesembahan yang begitu banyak aku tinggalkan & hanya menyembah kepada Allah yang satu, tidak boleh berdoa kepada selain Allah, tidak boleh beristianah – beristhigosah kepada selain Allah oleh karena itu mereka (يستكبرون )sombong dan tak mau mengucapkan kalimat ini
وَيَقُولُونَ أَئِنَّا لَتَارِكُو آلِهَتِنَا لِشَاعِرٍ مَجْنُونٍ
“dan mereka mengatakan apakah kami harus meninggalkan sesembahan² kami hanya karena tukang syair yang gila ”
Selain mereka menolak mereka juga menghina Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah tukang syair, padahal beliau adalah orang yang tidak mengetahui tentang syair, dan bahwasanya mengatakan beliau seorang yang gila. Semuanya ini menunjukkan kesombongan mereka, selain menolak dakwah beliau mereka juga berusaha untuk merendahkan beliau supaya manusia tidak mengikuti dakwah beliau.
Di dalam ayat yang lain mereka mengatakan
أَجَعَلَ الْآلِهَةَ إِلَٰهًا وَاحِدًا ۖ إِنَّ هَٰذَا لَشَيْءٌ عُجَابٌ
“apakah dia menjadikan tuhan² yang banyak ini menjadi tuhan yang satu, sesungguhnya ini adalah sesuatu yang sangat mengherankan”
Ini Adalah kesombongan orang-orang quraisy orang-orang musyrikin quraisy mereka tidak mau mengatakan kalimat لا إله إلا الله, karena inilah yang akan memasukan mereka ke dalam agama Islam.
Inti dari Qoidah yang sudah kita sampaikan ini :
- Bahwasanya orang-orang musyrikin yang diperangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sama dengan kita mengakui bahwasanya Allah menciptakan mereka, memberikan rezeki kepada mereka, mengatur alam semesta ini, dan sesungguhnya ini tidak memasukkan mereka ke dalam agama Islam.
- Apabila seseorang hanya meng-Esa-kan Allah didalam beribadah, hanya menyerahkan kepada Allah. Adapun seseorang hanya meyakini Allah yang mencipta, Allah yang memberikan rezeki, Allah yang mengatur alam semesta, maka ini belum membedakan antara dia (Islam) dengan orang musyrikin.
- Hendaknya Didalam berdakwah atau mendakwahi manusia kedalam Agama Islam, tidak mencukupkan diri hanya mengenalkan mereka bahwa Allah yang menciptakan, memberikan rezeki & juga mengatur alam semesta, karena ini tidak membedakan antara kita dengan yang lain. Karena sebagian ketika berdakwah & mengajak orang kepada islam hanya mengingatkan perkara² ini, padahal disana ada sesuatu yang lebih penting dari itu, artinya setelahnya yang harus yang dia sampaikan, bukan hanya menyampaikan Rububiyah keyakinan bahwasanya Allah yang mencipta, memberikan rezeki dan juga mengatur alam semesta. Tapi juga harus disampaikan bahwasanya keyakinan ini menuntut kita untuk hanya meng-Esa-kan Allah Subhanahu wa Ta’ala didalam ibadah.