Halaqah 34: Al-Qur’an adalah Kalamullah Bukan Makhluk (Bagian 2-Dalil-dalilnya)

Halaqah yang ke-34 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Ushulus Sunnah yang ditulis oleh Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah adalah tentang Al-quran adalah kalamullah bukan makhluk bagian 2 (dalil-dalilnya).

Keyakinan bahwasanya Al-Qur’an adalah Kalamullah banyak dalil, diantaranya firman Allah subhanahu wata'ala didalam surat at Taubah dimana Allah subhanahu wata'ala mengatakan,

۞ وَإِنْ أَحَدٌ مِّنَ الْمُشْرِكِينَ اسْتَجَارَكَ فَأَجِرْهُ حَتَّىٰ يَسْمَعَ كَلَامَ اللَّهِ …
[QS at Taubah 6]

Dan apabila salah seorang diantara orang-orang musyrikin (istajaro) dia ingin meminta perlindungan kepadamu (mungkin ada diantara mereka yang ketakutan) kemudian dia meminta perlindungan (menyerah dan meminta perlindungan) maka berikan dia perlindungan/keamanan.

Apa hikmahnya?

حَتَّىٰ يَسْمَعَ كَلَامَ اللَّهِ

Supaya dia mendengar Kalamullah.

Kalau dia meminta perlindungan bawa dia berikan dia perlindungan/ketenangan jangan dibunuh karena dia datang meminta perlindungan maka kita lindungi sampai dia mendengar Kalamullah, maksudnya mendengar ayat-ayat Al Qur’an yang dibacakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam secara langsung atau dibacakan oleh sebagian Shahabat radiallahu taala anhum, dibacakan kepadanya kewajiban untuk masuk kedalam agama Islam

۞ إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ ۗ …
[QS Al Imran 19]

Atau firman Allah

۞ وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
[QS Al Imran 85]

Atau ayat-ayat lain, lindungi dia sampai dia mendengar Kalamullah.

Ini menunjukkan bahwasanya dakwah adalah dengan Al Qur’an berdasarkan Al Qur’an, oleh karenanya dalam ayat tadi

۞ عَلَىٰ قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنذِرِينَ
[QS As Shuara194]

Diturunkan Al Qur’an supaya engkau menjadi orang-orang yang mengingatkan.

Yaitu mengingatkan manusia dengan Al Qur’an

۞ ..فَذَكِّرْ بِالْقُرْآنِ مَن يَخَافُ وَعِيدِ
[QS Qof 45]

Dan ingatkan dengan Al Qur’an orang-orang yang takut dengan ancamanKu.

Bacakan Al Qur’an sampai dia mendengar Kalamullah, tentunya maksudnya sampai dia mendengar Allah subhanahu wata'ala berbicara langsung kepadanya, itu adalah sebuah kehormatan/keistimewaan bahkan tidak semua Nabi dan Rasul Allah subhanahu wata'ala langsung berbicara kepada mereka, ada sebagian Nabi dan Rasul yang Allah ajak bicara dan ini adalah keutamaan yang Allah berikan kepada mereka

۞ تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۘ مِّنْهُم مَّن كَلَّمَ اللَّهُ ۖ…
[QS Al Baqarah 253]

Itu adalah pada Rasul yang Kami muliakan sebagian mereka diatas sebagian yang lain, diantara mereka ada yang Allah ajak bicara.

Menunjukkan bahwasanya sampai para Nabi dan Rasul tidak semuanya mereka diajak berbicara langsung oleh Allah subhanahu wata'ala.

Berarti disini orang musyrik/kafir yang dia dengar adalah Al Qur’an yang dibacakan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam

حَتَّىٰ يَسْمَعَ كَلَامَ اللَّهِ

Sampai dia mendengar Kalamullah .

Yang dibaca oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam atau dibaca oleh salah seorang shahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Ini dalil yang jelas kuat yang menunjukkan tentang bahwasanya Al-Qur’an adalah Kalamullah, Allah sebutkan didalam surat at Taubah ayat 6

Ayat yang lain yang menunjukkan bahwasanya Al-Qur’an adalah Kalamullah firman Allah subhanahu wata'ala

۞ .. وَقَدْ كَانَ فَرِيقٌ مِّنْهُمْ يَسْمَعُونَ كَلَامَ اللَّهِ ثُمَّ يُحَرِّفُونَهُ مِن بَعْدِ مَا عَقَلُوهُ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
[QS Al Baqarah 75]

Sungguh golongan mereka (orang-orang Yahudi) dahulu mendengar Kalamullah, kemudian mereka merubahnya setelah mereka memahaminya setelah mereka mengakalinya, sedangkan mereka dalam keadaan mengetahui.

Perhatikan ucapan Allah

وَقَدْ كَانَ فَرِيقٌ مِّنْهُمْ يَسْمَعُونَ كَلَامَ اللَّهِ

Dan sungguh golongan dari mereka (orang-orang Yahudi) telah mendengar Kalamullah.

Disini para ulama ada yang menafsirkan Kalamullah disini adalah Al Qur’an, mereka sudah mendengar Al Qur’an tapi mereka merubah-rubah maknanya dan ada yang mengatakan maksud dari Kalamullah adalah at Taurat.

Syahidnya disini ada diantara ulama yang menafsirkan bahwasanya Kalamullah disini adalah Al Qur’an.

Berarti menjadi dalil bahwasanya Al-Qur’an adalah Kalamullah, sebagaimana Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah didalam aqidah washitiyyah beliau juga mendatangkan ayat ini, setelah mendatangkan firman Allah tadi

۞ وَإِنْ أَحَدٌ مِّنَ الْمُشْرِكِينَ اسْتَجَارَكَ فَأَجِرْهُ حَتَّىٰ يَسْمَعَ كَلَامَ اللَّهِ..

Dari apa yang beliau lakukan disini kita bisa mengambil kesimpulan juga beliau memandang bahwa ayat ini bisa menjadi dalil bahwa Al Qur’an adalah Kalamullah.

Ayat yang lain, firman Allah subhanahu wata'ala

۞ يُرِيدُونَ أَن يُبَدِّلُوا كَلَامَ اللَّهِ ۚ قُل لَّن تَتَّبِعُونَا كَذَٰلِكُمْ قَالَ اللَّهُ مِن قَبْلُ ۖ
[QS Al Fath15]

Mereka ingin merubah Kalamullah.

Yang dimaksud Kalamullah disini adalah Al Qur’an. Allah subhanahu wata'ala bercerita tentang orang-orang yang mereka tidak mau berperang, mereka adalah orang-orang munafik. Singkat cerita Allah subhanahu wata'ala menjanjikan bagi para shahabat radiallahu taala anhum yang mereka membaiat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di baiat .. Allah menjajikan untuk Al Fath , yang dimaksud membuka disini adalah Khaibar, dan tidak akan mengikuti perang khaibar ini kecuali orang-orang yang sudah membaiat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam . Ini diceritakan oleh Allah, saat mereka akan menuju ke Khaibar orang-orang munafikun ingin ikut serta karena mereka melihat kekayaan Khaibar, yang mereka inginkan adalah dunia, tapi Allah subhanahu wata'ala sudah menetapkan bahwasanya yang kesana adalah orang-orang yang hanya membaiat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Sehingga Allah mengatakan

۞ سَيَقُولُ الْمُخَلَّفُونَ إِذَا انطَلَقْتُمْ إِلَىٰ مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوهَا ذَرُونَا نَتَّبِعْكُمْ ۖ

Berkata mereka (orang munafikun) ketika kalian akan pergi untuk mendapatkan rampasan perang biarkan kami mengikuti kalian. Sehingga Allah mengatakan

يُرِيدُونَ أَن يُبَدِّلُوا كَلَامَ اللَّهِ ۚ

Mereka ingin merubah Kalamullah, ucapan Allah subhanahu wata'ala yang dimaksud disini adalah Al Qur’anul Karim.

۞ قُل لَّن تَتَّبِعُونَا كَذَٰلِكُمْ قَالَ اللَّهُ مِن قَبْلُ ۖ فَسَيَقُولُونَ بَلْ تَحْسُدُونَنَا ۚ بَلْ كَانُوا لَا يَفْقَهُونَ إِلَّا قَلِيلًا
[QS Al Fath15]

Katakanlah kepada mereka, kalian tidak akan mengikuti kami.

Demikianlah yang Allah sampaikan.

Syahidnya disini Allah subhanahu wata'ala menamakan Al Qur’anul Karim ini sebagai Kalamullah.

Kalau itu adalah dari ayat-ayat Al Qur’an maka disana ada hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang menunjukkan bahwasanya Al Qur’an adalah Kalamullah.

Diantaranya sebuah hadits ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau diawal dakwah setiap kali ada jama’ah haji yang datang pada saat itu beliau dimusuhi oleh orang-orang Quraisy dan dilarang untuk menyampaikan Al Qur’an dan mereka menuduh bahwasanya itu adalah ucapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bukan ucapan Allah itu hasil karya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bukan ucapan Allah, karena beliau dahulu ketika mendakwahi manusia/mengajak manusia kepada Islam membacakan kepada mereka Al Qur’an.

Al Qur’an ini Kalamullah yang penuh dengan keajaiban, terkadang seseorang kafir hanya sekedar Kalamullah tanpa disana (mungkin comment dari kita) dia mendengar Kalamullah dia merasakan bedanya Kalamullah ini dengan ucapan-ucapan manusia.

Beliau shallallahu 'alaihi wasallam tidak putus asa didalam berdakwah, beliau datang setiap kali orang yang mereka berkunjung ke Mekkah untuk berhaji atau perkara yang lain maka beliau mengatakan kepada mereka, apakah ada salah seorang diantara kalian mau membawa mengajakku kepada kaumnya melindungiku karena sesungguhnya orang-orang Quraisy telah melarangku untuk menyampaikan KalamaRabbi .

Ini menunjukkan bagaimana usaha Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk gigih dan istiqamah dalam berdakwah dan bagaimana tawadhu beliau, mengatakan kepada mereka apakah ada salah seorang diantara kalian.

Dan juga diantara pelajaran yang kita ambil disini adalah Al Qur’an adalah Kalamullah jelas beliau mengatakan

فإنَّ قُرَيْشًا قد مَنَعُونِي أنْ أُبَلِّغَ كَلامَ ربِّي.

Orang-orang Quraisy melarangku untuk menyampaikan ucapan Allah.

Yaitu Al Qur’an. Ini adalah dalil dari hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang menunjukkan tentang bahwa Al Qur’an adalah Kalamullah bukan ucapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan bukan ucapan Jibril tapi dia adalah ucapan Allah subhanahu wata'ala berasal dari Allah subhanahu wata'ala, Allah subhanahu wata'ala yang pertama kali mengucapkan Al Qur’an/ayat-ayat yang ada didalam Al Qur’anul Karim.
***
[Materi halaqah diambil dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Ushulus Sunnah yang ditulis oleh Al Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah]
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url