Halaqah 42: Beriman bahwa Rasulullah Pernah Melihat Allah di Dunia
Halaqah yang ke-42 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Ushulus Sunnah yang ditulis oleh Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah adalah tentang beriman bahwa Rasulullah pernah melihat Allah di Dunia.
Beliau mengatakan
Dan bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah melihat Allah subhanahu wata'ala
Karena itu telah datang dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shahih.
Kemudian beliau menyebutkan beberapa jalan dari hadits ini, diriwayatkan oleh Qatadah dari Ikrimah dari Abdullah ibn Abbas, yang kedua diriwayatkan oleh Al-Hakam Ibnu Aban dari Ikrimah dari Abdullah ibn Abbas, kemudian juga diriwayatkan oleh Ali ibn Zaid dari Yusuf ibn Mihran dari Ibnu Abbas, semuanya menunjukkan bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah melihat Allah subhanahu wata'ala, telah berarti sudah melihat di dunia ini karena di sini disebutkan sudah berarti sudah pernah melihat Allah subhanahu wata'ala di dunia ini.
Al Imam Ahmad ibn Hambal di sini ingin menjelaskan kepada kita bahwa di antara keyakinan ahlussunnah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah melihat Allah subhanahu wata'ala di dunia ini, untuk perkara yang kita akan melihat Allah subhanahu wata'ala di hari kiamat itu adalah kesepakatan kesepakatan Ahlussunnah Wal Jamaah semuanya sepakat berdasarkan ayat dan hadits bahwasanya kita akan melihat Allah subhanahu wata'ala di hari kiamat.
Adapun masalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melihat Allah subhanahu wata'ala di dunia ini, karena kalau selain Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semuanya sepakat ahlussunnah semuanya sepakat bahwasanya selain Nabi shallallahu 'alaihi wasallam maka mereka tidak melihat Allah subhanahu wata'ala di dunia ini, tapi semuanya akan melihat Allah subhanahu wata'ala di hari kiamat.
Tapi masalah ru’yatun Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kepada Allah subhanahu wata'ala maka di sini ada perselisihan pendapat, selain Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mereka sepakat tidak ada di antara mereka yang melihat Allah subhanahu wata'ala di dunia ini, adapun tentang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam maka di sana ada perselisihan diantara ulama Ahlussunnah Wal Jamaah apakah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah melihat Allah subhanahu wata'ala di dunia atau belum pernah melihat.
Di sini Al Imam Ahmad ibn Hanbal kalau kita melihat ucapan beliau, beliau memilih pendapat yang mengatakan bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah melihat Allah subhanahu wata'ala di dunia berdasarkan ucapan Abdullah bin Abbas, disebutkan dalam ucapan beliau
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam telah melihat Rabb-Nya, dan melihat di sini beliau mengatakan
Dan hadits ini adalah sesuai dengan dzhahirnya, kalau kita lihat secara dzhahirnya melihat ya berarti Beliau shallallahu 'alaihi wasallam sudah melihat Allah subhanahu wata'ala dengan matanya di dunia ini, dan Abdullah ibn Abbas tidak mungkin mengatakan ini dari akalnya, tentunya ada dasarnya dari ucapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sehingga dzhahirnya menunjukkan bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah melihat Allah subhanahu wata'ala di dunia ini sebelum hari kiamat. Bahkan di sini Al Imam Ahmad mengatakan
Berbicara tentang masalah ini adalah bid’ah, wallahu a’lam di sini maksudnya adalah mengatakan “bagaimana melihat Allah subhanahu wata'ala di dunia ini” ini ucapan yang kata beliau adalah bid’ah, kewajiban kita adalah meyakini bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah melihat Allah subhanahu wata'ala di dunia ini sebagaimana yang dikabarkan oleh Abdullah bin Abbas.
Sehingga maksud beliau bukan berarti berbicara tentang masalah melihat Allah subhanahu wata'ala atau melihatnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kepada Allah subhanahu wata'ala di dunia ini tapi maksud beliau adalah menanyakan bagaimananya, ini perbuatan yang bid’ah
Akan tetapi hendaklah kita beriman dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah melihat Allah subhanahu wata'ala di dunia ini sebagaimana dzhahir dari hadits tersebut
Dan kami tidak mendebat seseorang di dalam permasalahan ini, kami tidak mengadakan perdebatan di dalam permasalahan ini, kami meyakini bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah melihat Allah subhanahu wata'ala di dunia ini.
Yang beliau utarakan di sini adalah satu pendapat diantara pendapat Ahlussunnah Wal Jamaah tentang bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah melihat Allah subhanahu wata'ala di dunia ini.
***
[Materi halaqah diambil dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Ushulus Sunnah yang ditulis oleh Al Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah]
Beliau mengatakan
وأَنَّ النَّبِيَّ-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- قَدْ رَأَى رَبَّهُ
Dan bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah melihat Allah subhanahu wata'ala
فَإِنَّهُ مَأْثُورٌعَنْ رَسُولِ اللهِ-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ–صَحِيحٌ
Karena itu telah datang dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shahih.
رَوَاهُ قَتَادَةُ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، وَرَوَاهُ الحَكَمُ بنُ أَبَانَ عَن عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، وَرَوَاهُ عَلِيٌّ بنُ زَيْدٍ عَنْ يُوسُفَ بنِ مِهْرَانَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ
Kemudian beliau menyebutkan beberapa jalan dari hadits ini, diriwayatkan oleh Qatadah dari Ikrimah dari Abdullah ibn Abbas, yang kedua diriwayatkan oleh Al-Hakam Ibnu Aban dari Ikrimah dari Abdullah ibn Abbas, kemudian juga diriwayatkan oleh Ali ibn Zaid dari Yusuf ibn Mihran dari Ibnu Abbas, semuanya menunjukkan bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah melihat Allah subhanahu wata'ala, telah berarti sudah melihat di dunia ini karena di sini disebutkan sudah berarti sudah pernah melihat Allah subhanahu wata'ala di dunia ini.
Al Imam Ahmad ibn Hambal di sini ingin menjelaskan kepada kita bahwa di antara keyakinan ahlussunnah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah melihat Allah subhanahu wata'ala di dunia ini, untuk perkara yang kita akan melihat Allah subhanahu wata'ala di hari kiamat itu adalah kesepakatan kesepakatan Ahlussunnah Wal Jamaah semuanya sepakat berdasarkan ayat dan hadits bahwasanya kita akan melihat Allah subhanahu wata'ala di hari kiamat.
Adapun masalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melihat Allah subhanahu wata'ala di dunia ini, karena kalau selain Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semuanya sepakat ahlussunnah semuanya sepakat bahwasanya selain Nabi shallallahu 'alaihi wasallam maka mereka tidak melihat Allah subhanahu wata'ala di dunia ini, tapi semuanya akan melihat Allah subhanahu wata'ala di hari kiamat.
Tapi masalah ru’yatun Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kepada Allah subhanahu wata'ala maka di sini ada perselisihan pendapat, selain Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mereka sepakat tidak ada di antara mereka yang melihat Allah subhanahu wata'ala di dunia ini, adapun tentang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam maka di sana ada perselisihan diantara ulama Ahlussunnah Wal Jamaah apakah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah melihat Allah subhanahu wata'ala di dunia atau belum pernah melihat.
Di sini Al Imam Ahmad ibn Hanbal kalau kita melihat ucapan beliau, beliau memilih pendapat yang mengatakan bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah melihat Allah subhanahu wata'ala di dunia berdasarkan ucapan Abdullah bin Abbas, disebutkan dalam ucapan beliau
رَأَى محمد رَبَّهُ
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam telah melihat Rabb-Nya, dan melihat di sini beliau mengatakan
وَالحَدِيثُ عِنْدَنَا عَلَى ظَاهِرِهِ كَمَا جَاءَ عَنِ النَّبِيِّ-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dan hadits ini adalah sesuai dengan dzhahirnya, kalau kita lihat secara dzhahirnya melihat ya berarti Beliau shallallahu 'alaihi wasallam sudah melihat Allah subhanahu wata'ala dengan matanya di dunia ini, dan Abdullah ibn Abbas tidak mungkin mengatakan ini dari akalnya, tentunya ada dasarnya dari ucapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sehingga dzhahirnya menunjukkan bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah melihat Allah subhanahu wata'ala di dunia ini sebelum hari kiamat. Bahkan di sini Al Imam Ahmad mengatakan
وَالكَلامُ فِيهِ بِدْعَةٌ
Berbicara tentang masalah ini adalah bid’ah, wallahu a’lam di sini maksudnya adalah mengatakan “bagaimana melihat Allah subhanahu wata'ala di dunia ini” ini ucapan yang kata beliau adalah bid’ah, kewajiban kita adalah meyakini bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah melihat Allah subhanahu wata'ala di dunia ini sebagaimana yang dikabarkan oleh Abdullah bin Abbas.
Sehingga maksud beliau bukan berarti berbicara tentang masalah melihat Allah subhanahu wata'ala atau melihatnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kepada Allah subhanahu wata'ala di dunia ini tapi maksud beliau adalah menanyakan bagaimananya, ini perbuatan yang bid’ah
وَلَكِنْ نُؤْمِنُ بِهِ كَمَا جَاءَ عَلَى ظَاهِرِهِ وَلا نُنَاظِرُ فِيهِ أَحَداً
Akan tetapi hendaklah kita beriman dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah melihat Allah subhanahu wata'ala di dunia ini sebagaimana dzhahir dari hadits tersebut
وَلا نُنَاظِرُ فِيهِ أَحَداً
Dan kami tidak mendebat seseorang di dalam permasalahan ini, kami tidak mengadakan perdebatan di dalam permasalahan ini, kami meyakini bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah melihat Allah subhanahu wata'ala di dunia ini.
Yang beliau utarakan di sini adalah satu pendapat diantara pendapat Ahlussunnah Wal Jamaah tentang bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah melihat Allah subhanahu wata'ala di dunia ini.
***
[Materi halaqah diambil dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Ushulus Sunnah yang ditulis oleh Al Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah]