Halaqah 41: Beriman dengan Ru’yatullah (Melihat Allah) di Hari Kiamat (Bagian 4)
Halaqah yang ke-41 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Ushulus Sunnah yang ditulis oleh Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah adalah tentang beriman dengan ru'yatullah (melihat Allah) di hari kiamat bagian 4.
Di dalam ayat Allah subhanahu wata'ala juga menyebutkan tentang akan melihatnya orang-orang yang beriman kepada Allah subhanahu wata'ala. Allah subhanahu wata'ala mengatakan
Bagi orang-orang yang Ihsan (yang berbuat baik di dunia yaitu orang-orang yang beriman yang mereka merasa diawasi oleh Allah subhanahu wata'ala mereka beriman dengan adanya hari akhir) maka mereka akan mendapatkan surga dan juga tambahan.
Mereka akan mendapatkan al-husna (surga), al-husna secara bahasa adalah yang paling baik muannats dari ahsan, yang paling baik dan maksudnya adalah surga
Maka barang siapa yang memberikan dan dia bertakwa dan dia membenarkan dengan adanya surga.
Bagi orang yang berbuat baik maka dia akan mendapatkan surga dan tambahan, kata tambahan ini ada maknanya, maknanya disebutkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Beliau shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengatakan
Apabila penduduk surga sudah masuk ke dalam surga, maka Allah subhanahu wata'ala akan mengatakan
Apakah kalian ingin sesuatu sebagai tambahan?
Mereka masuk ke dalam surga diselamatkan dari neraka diberikan berbagai kenikmatan oleh Allah subhanahu wata'ala ternyata Allah subhanahu wata'ala mengatakan kepada mereka apakah mau aku tambahkan kepada kalian sebagai tambahan, tambahkan nikmat kepada kalian
Mereka mengatakan “Bukankah Engkau Ya Allah subhanahu wata'ala telah memutihkan wajah-wajah kami (menjadikan kami bersinar bergembira berbahagia) bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga, bukankah Engkau telah menyelamatkan kami dari neraka”.
Mereka merasa dengan masuknya mereka ke dalam surga dan selamatnya mereka dari neraka ini sudah keberuntungan yang luar biasa, alhamdulillah selamat dari adzab Allah subhanahu wata'ala yang sangat pedih alhamdulillah masuk ke dalam negeri yang penuh dengan kenikmatan mereka selama-lamanya di sana, tapi ternyata di sana ada yang ingin Allah subhanahu wata'ala tambahkan kepada mereka, kemudian
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan akhirnya diangkat hijab, yaitu hijab Allah subhanahu wata'ala
ketika diangkat hijab tersebut para penduduk surga mereka melihat wajah Allah subhanahu wata'ala, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan tentang apa yang terjadi setelah mereka melihat wajah Allah subhanahu wata'ala
Mereka yaitu penduduk surga tidak diberikan sesuatu yang lebih mereka senangi yang lebih mereka cintai daripada melihat kepada Allah subhanahu wata'ala Rabb mereka.
Ternyata kenikmatan-kenikmatan surga yang sudah mereka rasakan dibandingkan dengan melihat Allah subhanahu wata'ala Rabbul ‘alamin saat itu, melihat Allah subhanahu wata'ala Rabbil ‘alamin lebih nikmat dan lebih mereka cintai daripada seluruh kenikmatan yang ada di dalam surga.
Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca Firman Allah subhanahu wata'ala
Bagi orang-orang yang Ihsan maka mereka mendapatkan surga dan mereka mendapatkan tambahan (melihat wajah Allah subhanahu wata'ala)
Dalam ayat yang lain Allah subhanahu wata'ala mengatakan
Bagi mereka apa yang mereka kehendaki dan Kami memiliki tambahan, yang dimaksud dengan tambahan di sini adalah melihat wajah Allah subhanahu wata'ala.
Berarti ayat Allah subhanahu wata'ala menunjukkan orang-orang yang beriman akan melihat Allah subhanahu wata'ala di hari kiamat demikian pula hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga menunjukkan demikian bahkan haditsnya adalah hadits-hadits yang Mutawatir sehingga ahlussunnah tidak ada keraguan sama sekali tentang melihat Allah subhanahu wata'ala di hari kiamat.
Harus kita terima sebagaimana datangnya tidak boleh kita tolak, bagaimana kita menolak apa yang sudah Allah subhanahu wata'ala tetapkan untuk diri-Nya, siapa yang lebih tahu tentang apa yang terjadi di hari kiamat daripada Allah subhanahu wata'ala, siapa diantara manusia yang lebih tahu tentang apa yang terjadi di hari kiamat daripada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Allah subhanahu wata'ala mengabarkan orang beriman akan melihat Allah subhanahu wata'ala dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga mengabarkan bahwasanya orang yang beriman akan melihat Allah subhanahu wata'ala.
Maka kita beriman dan kita tetapkan sebagaimana datangnya
Sebagaimana telah diriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dari hadis-hadits yang shahih.
***
[Materi halaqah diambil dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Ushulus Sunnah yang ditulis oleh Al Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah]
Di dalam ayat Allah subhanahu wata'ala juga menyebutkan tentang akan melihatnya orang-orang yang beriman kepada Allah subhanahu wata'ala. Allah subhanahu wata'ala mengatakan
للذين أحسنوا الحسنى وزيادة [ يونس: 26]
Bagi orang-orang yang Ihsan (yang berbuat baik di dunia yaitu orang-orang yang beriman yang mereka merasa diawasi oleh Allah subhanahu wata'ala mereka beriman dengan adanya hari akhir) maka mereka akan mendapatkan surga dan juga tambahan.
Mereka akan mendapatkan al-husna (surga), al-husna secara bahasa adalah yang paling baik muannats dari ahsan, yang paling baik dan maksudnya adalah surga
فَأَمَّا مَنۡ أَعۡطَىٰ وَٱتَّقَىٰ ٥
وَصَدَّقَ بِٱلۡحُسۡنَىٰ ٦
[Al-Layl]Maka barang siapa yang memberikan dan dia bertakwa dan dia membenarkan dengan adanya surga.
Bagi orang yang berbuat baik maka dia akan mendapatkan surga dan tambahan, kata tambahan ini ada maknanya, maknanya disebutkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Beliau shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengatakan
إذا دخل أهل الجنة الجنة
Apabila penduduk surga sudah masuk ke dalam surga, maka Allah subhanahu wata'ala akan mengatakan
تريدون شيئا أزيدكم؟
Apakah kalian ingin sesuatu sebagai tambahan?
Mereka masuk ke dalam surga diselamatkan dari neraka diberikan berbagai kenikmatan oleh Allah subhanahu wata'ala ternyata Allah subhanahu wata'ala mengatakan kepada mereka apakah mau aku tambahkan kepada kalian sebagai tambahan, tambahkan nikmat kepada kalian
فيقولون: ألم تبُيِّضْ وُجُوهنا؟ ألم تُدْخِلْنَا الجنة وتُنَجِّنَا من النار؟
Mereka mengatakan “Bukankah Engkau Ya Allah subhanahu wata'ala telah memutihkan wajah-wajah kami (menjadikan kami bersinar bergembira berbahagia) bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga, bukankah Engkau telah menyelamatkan kami dari neraka”.
Mereka merasa dengan masuknya mereka ke dalam surga dan selamatnya mereka dari neraka ini sudah keberuntungan yang luar biasa, alhamdulillah selamat dari adzab Allah subhanahu wata'ala yang sangat pedih alhamdulillah masuk ke dalam negeri yang penuh dengan kenikmatan mereka selama-lamanya di sana, tapi ternyata di sana ada yang ingin Allah subhanahu wata'ala tambahkan kepada mereka, kemudian
فيكشف الحِجَاب
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan akhirnya diangkat hijab, yaitu hijab Allah subhanahu wata'ala
فينظرونَ إليه
ketika diangkat hijab tersebut para penduduk surga mereka melihat wajah Allah subhanahu wata'ala, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan tentang apa yang terjadi setelah mereka melihat wajah Allah subhanahu wata'ala
فَما أُعْطُوا شيئًا أحَبَّ إليهِم مِنَ النَّظَرِ إلى رَبِّهِمْ عزَّ وجلَّ
Mereka yaitu penduduk surga tidak diberikan sesuatu yang lebih mereka senangi yang lebih mereka cintai daripada melihat kepada Allah subhanahu wata'ala Rabb mereka.
Ternyata kenikmatan-kenikmatan surga yang sudah mereka rasakan dibandingkan dengan melihat Allah subhanahu wata'ala Rabbul ‘alamin saat itu, melihat Allah subhanahu wata'ala Rabbil ‘alamin lebih nikmat dan lebih mereka cintai daripada seluruh kenikmatan yang ada di dalam surga.
Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca Firman Allah subhanahu wata'ala
لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ
Bagi orang-orang yang Ihsan maka mereka mendapatkan surga dan mereka mendapatkan tambahan (melihat wajah Allah subhanahu wata'ala)
Dalam ayat yang lain Allah subhanahu wata'ala mengatakan
لَهُم مَّا يَشَاؤُونَ فِيهَا وَلَدَيْنَا مَزِيدٌ
Bagi mereka apa yang mereka kehendaki dan Kami memiliki tambahan, yang dimaksud dengan tambahan di sini adalah melihat wajah Allah subhanahu wata'ala.
Berarti ayat Allah subhanahu wata'ala menunjukkan orang-orang yang beriman akan melihat Allah subhanahu wata'ala di hari kiamat demikian pula hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga menunjukkan demikian bahkan haditsnya adalah hadits-hadits yang Mutawatir sehingga ahlussunnah tidak ada keraguan sama sekali tentang melihat Allah subhanahu wata'ala di hari kiamat.
Harus kita terima sebagaimana datangnya tidak boleh kita tolak, bagaimana kita menolak apa yang sudah Allah subhanahu wata'ala tetapkan untuk diri-Nya, siapa yang lebih tahu tentang apa yang terjadi di hari kiamat daripada Allah subhanahu wata'ala, siapa diantara manusia yang lebih tahu tentang apa yang terjadi di hari kiamat daripada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Allah subhanahu wata'ala mengabarkan orang beriman akan melihat Allah subhanahu wata'ala dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga mengabarkan bahwasanya orang yang beriman akan melihat Allah subhanahu wata'ala.
Maka kita beriman dan kita tetapkan sebagaimana datangnya
كَمَا رُوِيِ عَنِ النَّبِيِّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- مِنَ الأَحَادِيثِ الصِّحَاحِ
Sebagaimana telah diriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dari hadis-hadits yang shahih.
***
[Materi halaqah diambil dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Ushulus Sunnah yang ditulis oleh Al Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah]