Halaqah 48: Beriman dengan Adanya Telaga Rasulullah
Halaqah yang ke-48 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Ushulus Sunnah yang ditulis oleh Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah adalah tentang beriman dengan adanya telaga Rasulullah.
Beliau mengatakan rahimahullah
Beriman dengan adanya Telaga, diantara aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah adalah beriman adanya Telaga di hari kiamat
Kelak dihari kiamat Allah subhanahu wata'ala akan memberikan kepada setiap Nabi telaga, sebagaimana ucapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
Bagi setiap Nabi itu haudh, dan Beliau shallallahu 'alaihi wasallam mengabarkan bahwasanya
Sesungguhnya para Nabi mereka berlomba-lomba siapa diantara mereka yang paling banyak pendatangnya, hadits ini Shahih diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, mereka berlomba siapa diantara mereka yang paling banyak pendatangnya yaitu mendatangi Telaga tersebut karena semakin banyak umatnya maka semakin banyak pula yang mendatangi Telaga tersebut
Dan aku berharap semoga akulah yang paling banyak akan didatangi, karena umat Beliau shallallahu 'alaihi wasallam adalah umat yang paling banyak sehingga Beliau shallallahu 'alaihi wasallam berharap semoga Beliaulah yang paling banyak telaganya didatangi oleh manusia.
Ini menunjukkan bahwa setiap Nabi itu memiliki Telaga dan bahwasanya Nabi kita shallallahu 'alaihi wasallam termasuk yang akan mendapatkan anugerah ini yaitu memiliki Telaga di hari kiamat
umatnya akan mendatangi Beliau shallallahu 'alaihi wasallam di Telaga tersebut.
Lebarnya sama dengan panjangnya
yaitu perjalanan selama satu bulan, maksudnya adalah satu bulan perjalanan seekor unta yang berjalan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat
gelas-gelasnya itu sebanyak bintang yang ada di atas, menunjukkan tentang banyaknya
Sebagaimana telah shahih di dalam khabar-khabar.
Selain dalil di atas yang menunjukkan bahwasanya setiap Nabi ini memiliki Telaga dan bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam Beliaulah yang paling banyak didatangi oleh manusia, maka di sana ada hadits-hadits yang berkaitan dengan masalah al-haud ini selain yang tadi kita sebutkan. Contoh misalnya Anas ibn Malik mengatakan
Dari Anas radhiyallahu ta’ala ‘anhu beliau mengatakan ketika diangkat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ke langit (ke atas) maka Beliau shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan aku mendatangi sebuah sungai yang pinggir sungainya adalah kubah-kubah dari mutiara yang berongga, ini menunjukkan tentang indahnya, Beliau shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi sebuah sungai yang di tepinya ada kubah-kubah yang berasal dari mutiara yang berongga, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan
Apa ini Jibril? Maka Jibril mengatakan ini adalah Al-Kautsar, ada yang mengartikan Al-Kautsar disini adalah nama telaganya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sehingga bagi yang mengatakan Al-Kautsar ini adalah nama Telaga berarti hadits ini adalah menunjukkan tentang kewajiban kita beriman adanya Telaga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Kemudian dalam hadits yang lain, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan juga Muslim dari Anas bin Malik beliau mengatakan
Sesungguhnya luas telagaku sebagaimana jarak antara Aylah dengan Shan’a yang ada di Yaman (ini menunjukkan tentang betapa lebarnya telaganya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) dan di dalamnya ada abarīk (kurang lebih teko) sesuai dengan jumlah bintang-bintang yang ada di langit.
Banyaknya teko banyaknya gelas dalam minuman tertentu maka ini adalah nikmat tersendiri karena saat itu jumlah yang datang ke Telaga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah jumlah yang sangat banyak namun ternyata selain kenikmatan bagi orang yang meminum Telaga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang disebutkan dalam hadits bahwasanya barangsiapa yang meminumnya maka dia tidak akan haus selama-lamanya, dengan nikmat yang demikian ternyata ada kenikmatan yang lain yaitu banyaknya gelas dan juga teko yang ada di sana sehingga seseorang datang ke sana meskipun banyak orang mereka tidak takut tidak kebagian atau harus menunggu, tidak, semuanya bisa langsung mengambil dari telaganya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
***
[Materi halaqah diambil dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Ushulus Sunnah yang ditulis oleh Al Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah]
Beliau mengatakan rahimahullah
وَالإيمَانُ بِالحَوْضِ
Beriman dengan adanya Telaga, diantara aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah adalah beriman adanya Telaga di hari kiamat
وَالإيمَانُ بِالحَوْضِ، وَأَنَّ لِرَسُولِ اللهِ-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-حَوْضَاً يَوْمَ القِيَامِةِ تَرِدُ عَلَيْهِ أُمَّتُهُ
Kelak dihari kiamat Allah subhanahu wata'ala akan memberikan kepada setiap Nabi telaga, sebagaimana ucapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
لكلِّ نبيٍّ حوض
Bagi setiap Nabi itu haudh, dan Beliau shallallahu 'alaihi wasallam mengabarkan bahwasanya
إِنَّهُمْ يَتَبَاهَوْنَ أَيُّهُمْ أَكْثَرُ وَارِدَةً
Sesungguhnya para Nabi mereka berlomba-lomba siapa diantara mereka yang paling banyak pendatangnya, hadits ini Shahih diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, mereka berlomba siapa diantara mereka yang paling banyak pendatangnya yaitu mendatangi Telaga tersebut karena semakin banyak umatnya maka semakin banyak pula yang mendatangi Telaga tersebut
وَإِنِّي أَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَكْثَرَهُمْ وَارِدَةً
Dan aku berharap semoga akulah yang paling banyak akan didatangi, karena umat Beliau shallallahu 'alaihi wasallam adalah umat yang paling banyak sehingga Beliau shallallahu 'alaihi wasallam berharap semoga Beliaulah yang paling banyak telaganya didatangi oleh manusia.
Ini menunjukkan bahwa setiap Nabi itu memiliki Telaga dan bahwasanya Nabi kita shallallahu 'alaihi wasallam termasuk yang akan mendapatkan anugerah ini yaitu memiliki Telaga di hari kiamat
تَرِدُ عَلَيْهِ أُمَّتُهُ
umatnya akan mendatangi Beliau shallallahu 'alaihi wasallam di Telaga tersebut.
عَرْضُهُ مِثْلُ طُولِهِ
Lebarnya sama dengan panjangnya
مَسِيرَةُ شَهْرٍ
yaitu perjalanan selama satu bulan, maksudnya adalah satu bulan perjalanan seekor unta yang berjalan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat
آنِيَتُهُ كَعَدَدِ نُجُومِ السَّمَاءِ
gelas-gelasnya itu sebanyak bintang yang ada di atas, menunjukkan tentang banyaknya
عَلَى مَا صَحَّتْ بِهِ الأَخْبَارُ مَنْ غَيْرِ وَجْهٍ
Sebagaimana telah shahih di dalam khabar-khabar.
Selain dalil di atas yang menunjukkan bahwasanya setiap Nabi ini memiliki Telaga dan bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam Beliaulah yang paling banyak didatangi oleh manusia, maka di sana ada hadits-hadits yang berkaitan dengan masalah al-haud ini selain yang tadi kita sebutkan. Contoh misalnya Anas ibn Malik mengatakan
لَمَّا عُرِجَ بالنبيِّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ إلى السَّمَاءِ، قالَ: أتَيْتُ علَى نَهَرٍ، حَافَتَاهُ قِبَابُ اللُّؤْلُؤِ مُجَوَّفًا، فَقُلتُ: ما هذا يا جِبْرِيلُ؟ قالَ: هذا الكَوْثَرُ
Dari Anas radhiyallahu ta’ala ‘anhu beliau mengatakan ketika diangkat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ke langit (ke atas) maka Beliau shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan aku mendatangi sebuah sungai yang pinggir sungainya adalah kubah-kubah dari mutiara yang berongga, ini menunjukkan tentang indahnya, Beliau shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi sebuah sungai yang di tepinya ada kubah-kubah yang berasal dari mutiara yang berongga, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan
فَقُلتُ: ما هذا يا جِبْرِيلُ؟
Apa ini Jibril? Maka Jibril mengatakan ini adalah Al-Kautsar, ada yang mengartikan Al-Kautsar disini adalah nama telaganya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sehingga bagi yang mengatakan Al-Kautsar ini adalah nama Telaga berarti hadits ini adalah menunjukkan tentang kewajiban kita beriman adanya Telaga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Kemudian dalam hadits yang lain, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan juga Muslim dari Anas bin Malik beliau mengatakan
إنَّ قَدْرَ حَوْضِي كما بيْنَ أيْلَةَ وصَنْعاءَ مِنَ اليَمَنِ، وإنَّ فيه مِنَ الأبارِيقِ كَعَدَدِ نُجُومِ السَّماءِ
Sesungguhnya luas telagaku sebagaimana jarak antara Aylah dengan Shan’a yang ada di Yaman (ini menunjukkan tentang betapa lebarnya telaganya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) dan di dalamnya ada abarīk (kurang lebih teko) sesuai dengan jumlah bintang-bintang yang ada di langit.
Banyaknya teko banyaknya gelas dalam minuman tertentu maka ini adalah nikmat tersendiri karena saat itu jumlah yang datang ke Telaga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah jumlah yang sangat banyak namun ternyata selain kenikmatan bagi orang yang meminum Telaga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang disebutkan dalam hadits bahwasanya barangsiapa yang meminumnya maka dia tidak akan haus selama-lamanya, dengan nikmat yang demikian ternyata ada kenikmatan yang lain yaitu banyaknya gelas dan juga teko yang ada di sana sehingga seseorang datang ke sana meskipun banyak orang mereka tidak takut tidak kebagian atau harus menunggu, tidak, semuanya bisa langsung mengambil dari telaganya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
***
[Materi halaqah diambil dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Ushulus Sunnah yang ditulis oleh Al Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah]